Rabu, 5 Agustus 2020, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyelenggarakan peluncuran dan bedah buku yang berjudul “Desa Tangguh Bencana Lawan COVID-19”. Dalam acara tersebut keynote speakers yang dihadirkan adalah Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D, Menteri Dalam Negeri RI dan Letnan Jendral TNI Doni Monardo, Kepala BNPB/Ketua Satgas Penanganan COVID-19. Selain itu pemateri yang hadir adalah Dr. Rachma Fitriati, M.Si (Han); Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D; dan Dr. Robiana Modjo, S.KM., M.Kes. Bedah buku kali ini akan dimoderatori oleh Dedi Supratman, S.KM., M.KM. dan dilakukan pembahasan oleh pembahas yang telah hadir pada acara ini.
Dekan FKM UI, Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa sangat penting menerapkan aspek-aspek kesehatan masyarakat dalam susunan masyarakat di tengah status darurat kesehatan masyarakat yang di tetapkan oleh Presiden RI. Selain itu, Rektor UI, Prof. Dr. Ari Kuncoro, SE., MA., Ph.D menyampaikan bahwa Universitas Indonesia sebagai perguruan tinggi yang menjunjung tinggi dan melaksanakan tri dharma perguruan tinggi akan terus melakukan upaya-upaya dalam membantu malakukan penelitian dan juga pengabdian masyarakat yang terkait dengan pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini. Dengan terbitnya buku saku Desa Tangguh Bencana Lawan COVID-19 ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan pemberdayaan kepada setiap desa di Indonesia.
Dalam proses penanganan COVID-19 sangat penting untuk terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan diri di tengah pandemi serta meyakinkan masyarakat bahwa COVID-19 benar-benar nyata dan bukan rekayasa. Di lihat dalam sejarah, wabah flu sudah pernah terjadi pada zaman dahulu sehingga sangat penting untuk menengok tentang bagaimana proses penanggulangan wabah. Program prioritas dalam penanganan COVID-19 harus ditekankan pada pencegahan dan promosi kesehatan dengan memanfaatkan seluruh media untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat sehingga dapat meningkatkan mitigasi pada masyarakat dengan mengedepankan kearifan lokal serta tidak lupa untuk memberdayakan garda terdepan, baik desa, RT maupun RW dalam penanggulangan COVID-19.
Melalui kolaborasi yang baik antara Menteri Dalam Negeri, BPPB, Kementerian Kesehatan dan UI sehingga dapat terbentuk buku saku Desa Tangguh Bencana Lawan COVID-19 yang dapat dimanfaatkan sebagai panduan dalam upaya memberdayakan desa sebagai garda terdepan penanggulangan COVID-19. Pandemi COVID-19 menyebabkan dampak yang sangat luas pada segala aspek, di tengah pandemi dana desa dialokasikan untuk memberikan perlindungan sosial dalam bentuk bantuan langsung tunai dan upaya perlindungan lainnya. Selain itu, untuk memastikan penanggunalan COVID-19 berjalan efektif, efisien dan akuntabel maka akan terus dilakukan pemantauan dan pengawasan. Sosialisasi harus terus dilaksanakan kepada masyarakat dengan memanfaatkan peran perangkat desa, RT, RW, maupun ibu PKK mengenai adaptasi kebiasaaan baru.
Kerja sama penanganan COVID-19 menggunakan pendekatan Penta Helix sangat diperlukan untuk menjalin kerja sama dengan melakukan pelibatan banyak peran. Desa harus memiliki kelengkapan lembaga untuk dapat digerakkan secara Penta Helix, kepala desa harus mampu menjalankan kepemimpinan dan transformasi serta berlomba untuk melakukan upaya terbaik guna manangkal bencana non-alam secara bersama, dari pusat hingga daerah dengan pendekatan promotif dan preventif dan mewujudkan 1 desa 1 tenaga kesehatan masyarakat. Hal tersebut dibutuhkan untuk membentuk desa tangguh yang mampu beradaptasi dalam menghadapi dan memulihkan diri dari dampak yang merugikan. (USW)