Seminar Online FKM UI Seri 29, Lesson Learned dari Aspek Kesehatan Lingkungan dan K3 di Masa Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 telah memberikan banyak dampak bagi negeri ini khususnya di bidang kesehatan. Ada banyak pembelajaran yang bisa diambil dari dampak pandemi yang mewabah di seluruh dunia selama hampir dua tahun terhadap kondisi kesehatan di Indonesia. Misalnya, bidang kesehatan lingkungan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bagian dari ilmu kesehatan masyarakat.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) sebagai institusi kesehatan masyarakat yang juga berfokus pada isu kesehatan lingkungan dan K3 merespon perihal dampak yang diakibatkan pandemi dengan menggelar Seminar Online Seri 29 pada 29 Juni 2021. Seminar sekaligus kuliah umum untuk mahasiswa pascasarjana Kesehatan Lingkungan dan Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Pascasarjana K3 ini membawa tema ‘Lesson Learned from the Aspect of Environmental Health, Occupational Health and Safety during the COVID-19 Pandemic’.

Drs. Bambang Wispriyono, Apt, Ph.D, Dosen Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI mengungkapkan bahwa Seminar Online Seri 29 FKM UI kali ini akan membahas isu-isu kesehatan lingkungan dan K3 yang berkaitan dengan pandemi COVID-19. Lebih lanjut, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc. Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan FKM UI, menyambut positif kegiatan kuliah umum dan seminar daring kali ini.

“Kuliah umum kali ini sangat bermanfaat tak hanya untuk para mahasiswa melainkan bagi masyarakat. Penting untuk diketahui bahwa aspek kesehatan lingkungan dan K3 memiliki pengaruh dalam penanganan pandemi COVID-19. Melalui seminar ini kita dijabarkan dan mendapatkan pengetahuan terkait apa-apa saja yang menjadi lesson learned dari pandemi COVID-19,” tutur Doktor Asih.

Drg. R. Vensya Sitohang, M. Epid, Direktur Kesehatan Lingkungan Ditjen Kesmas Kemenkes RI, mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 menyebabkan pemerintah melalui Kemenkes RI menerapkan beberapa kebijakan terkait pelayanan kesehatan lingkungan.

“Kebijakan pelayanan kesehatan lingkungan tanggap COVID-19 telah dibuat oleh pemerintah. Beberapa dari kebijakan tersebut adalah melakukan sosialisasi Peraturan Menteri terkait Prokes, menyediakan SOP pelaksanaan upaya kesehatan lingkungan, melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pemicuan STBM Pasar Sehat dan Aman COVID-19, dan upaya kesehatan lingkungan lainnya,” jelas Dokter Vensya.

Sebagai tambahan, Dokter Vensya menekankan bahwa kesadaran kelompok masyarakat perlu dibangun untuk kebersamaan dalam penyelesaian masalah yang ada khususnya untuk penerapan prokes dan upaya kesehatan lingkungan lainnya.

Sementara itu, berbicara aspek K3, dr. Amaruddin, Koordinator Kelembagaan Pelayanan Kesehatan Kerja, Direktorat Bina Kelembagaan K3 Kemenaker RI menyampaikan bahwa Kemnaker RI sudah berupaya maksimal untuk melakukan penaganan pandemi COVID-19 dari aspek K3 dengan cara menerbitkan produk hukum berupa Surat Edaran hingga Keputusan Menteri dan mengembangkan strategi di sektor ketenagakerjaan.

“Perlunya peran serta dari tempat kerja dan masyarakat dalam mengupayakan strategi pencegahan dan penangulangan COVID-19 di tempat kerja dengan melakukan beberapa hal, salah satunya dengan mendorong pimpinan perusahaan dan organisasi terkait K3 untuk melaksanakan pencegahan COVID-19 dalam rangka melindungi masyarakat,” ujar Dokter Amiruddin.

Representatif dari BNPB, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si. mengungkapkan pemerintah mengambil langkah cepat dalam merespon kejadian yang berkaitan dengan bencana dan lingkungan di masa pandemi COVID-19 ini dengan melakukan penyesuaian dari beberapa kebijakan mitigasi bencana.

“Khusus untuk melakukan mitigasi pada masa pandemi COVID-19, BNPB menerapkan strategi dengan pendekatan ‘5S1T’, yaitu berfokus pada strategy, structure, system, skill, dan speed yang bermuara pada satu target tujuan untuk melakukan perawatan dan peningkatan kesehatan,” terang Doktor Raditya.

Sebagai tambahan pada seminar kali ini, turut hadir Wakil Bupati Tapanuli Utara, Sarlandy Hutabarat, S.H. yang menjelaskan mengenai strategi apa saja yang dilakukan Pemerintah Daerah Tapanuli Utara dalam menanggulangi bencana dan pandemi COVID-19 serta Representatif dari PT. Vale Indonesia Tbk., Budiawansyah, S.T. MKKK yang memberikan contoh mengenai keberlangsungan kegiatan perusahaan dalam merespon COVID-19 di industri pertambangan.

Melalui seminar kali ini, diharapkan para sivitas akademika khususnya mahasiswa program pascasarjana serta masyarakat dapat mengambil pelajaran bagaimana aspek kesehatan lingkungan dan K3 terpengaruh di masa pandemi COVID-19 saat ini dan kedepannya. (MFH)