Mahasiswa Pascasarjana Gizi FKM UI mengadakan Seminar Online FKM UI seri ke-48 pada Sabtu, 11 Desember 2021. Seminar ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan dan latar belakang. Tujuan dari diadakannya seminar ini adalah untuk menjadi ruang diskusi dan edukasi bagi peserta mengenai tema yang diangkat: Mitigasi Bencana Akibat Perubahan Iklim untuk Penguatan Pelayanan Kesehatan & Gizi Ibu dan Anak di Masa Pandemi Covid-19.
Seminar ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama terdapat dua pembicara, yaitu Dr. Ir. Agus Wibowo, M.Sc. selaku Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB dan Iwan Halwani, S.K.M, M.Si. selaku Koordinator Substansi Kewaspadaan Gizi Kementerian Kesehatan RI. Sesi kali ini membahas dari sisi program maupun penanganan saat terjadi bencana terutama terkait perubahan iklim, gizi, dan pandemi Covid-19.
Dr. Agus memulai dengan menyampaikan dari segi kebencanaan. “Saat ini, sistem penanggulangan bencana di Indonesia sudah bersifat preventif, tindakan-tindakan preventif kita rencanakan agar dalam 25 tahun ke depan kita sudah kuat atau tangguh dalam menghadapi bencana,” ucap Dr. Agus. Dalam penanggulangan bencana, sudah terdapat pedoman nasional penyelenggaraan penanggulangan bencana yang termaktub dalam Perpres nomor 87 Tahun 2020. Selain hal-hal tersebut, Dr. Agus juga menyampaikan mengenai dasar-dasar bencana, adaptasi dalam perubahan iklim, strategi membangun darah, pengurangan risiko bencana, kondisi terkini Covid-19, dan strategi pengendalian Covid-19.
Selanjutnya, Pak Iwan menyampaikan dari sudut pandang gizi. Kondisi pandemi Covid-19 tentunya berdampak pada kondisi gizi masyarakat. Untuk itu, diperlukan adanya strategi dalam melakukan intervensi gizi di masa Pandemi Covid-19. Terdapat beberapa modifikasi pelayanan gizi seperti pemberlakuan protokol kesehatan ketat, pemantauan mandiri, telekonseling, serta kunjungan rumah untuk pemberian suplemen dan tindak lanjut. Saat ini, juga sudah ada aplikasi Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) sebagai platform pelaporan mandiri kondisi gizi. “Harapan kami, dari dunia pendidikan terutama FKM UI bisa mengembangkan beberapa terobosan sehingga masalah terkait kesehatan gizi dapat diatasi,” ucap Pak Iwan dalam menutup presentasinya.
Sesi kedua membahas tentang bagaimana para stakeholder bisa saling menguatkan dalam menangani masalah gizi di masa pandemi Covid-19.
Pembicara pertama merupakan spesialis nutrisi di UNICEF Indonesia, Sri Wahyuni Sukotjo, M.A. Menurut Sri, masa pandemi mengakibatkan adanya disrupsi serius. Hal ini dibuktikan oleh berbagai statistik mengenai gizi maupun pelayanan kesehatannya. Dalam mengatasi hal ini, UNICEF dan pemerintah telah melakukan beberapa intervensi, seperti mengkaji dampak pandemi dari sisi gizi, melakukan uji inovasi yang fleksibel, memperluas sistem perlindungan sosial, edukasi gizi melalui media masa dan saluran digital, deteksi dini dan penanganan gizi buruk, pembuatan chatbot informasi gizi, serta peningkatan kapasitas SDM.
Lebih lanjut, penyampaian materi mengenai Succes Story disampaikan oleh Ika Nur Halimah, S.Sos selaku Community Development Officer dari Pertamina dan Sri Wanti selaku Kader Posyandu Desa Teras, Boyolali. Kedua pembicara ini menyampaikan pengalamannya dalam menangani permasalahan gizi di masa Pandemi Covid-19 melalui aplikasi Delivery Pelayanan Terpadu (Desyandu) dan Si-Kembang. (BK)