Minggu, 19 Desember 2021, Mahasiswa Magister Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan Seminar Online FKM UI Seri ke-53 dengan tema “Perspektif Epidemiolog Muda Dalam Menghadapi Tantangan Kesehatan di Masa Pandemi”. Seminar yang dilaksanakan secara virtual ini menghadirkan 67 mahasiswa Pascasarjana FKM UI dari berbagai latar belakang pendidikan kesehatan.
Pada opening speech oleh Dr. dr. Helda, M.Kes selaku Kaprodi Magister Epidemiologi FKM UI disampaikan bahwa “Penyakit menular, tidak menular, dan bencana alam mengancam kesehatan masyarakat di masa pandemi ini. Tentunya pemerintah melakukan upaya untuk mengatasi hal ini namun di lapangan pengendalian kesehatan belum optimal, diperlukan kolaborasi pentahelix dari unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha, dan media massa. Dalam mengendalikan penyakit di tengah masyarakat, dimulai dari kompetensi dan komunikasi dari para calon epidemiolog”.
Seminar online ini dibagi menjadi 6 ruang virtual yang membahas berbagai subtema di masing-masing ruang oleh mahasiswa pascasarjana FKM UI kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab.
Pada room 1 dengan subtema “Determinan Kesehatan” disampaikan topik terkait aktivitas fisik selama pandemi COVID-19, dampak WFH terhadap kesehatan fisik, permasalahan era daring: computer vision syndrome (CVS) dan menjaga kesehatan mata di masa pandemi, menyongsong anak sehat jiwa di masa pandemi, waspada stroke dan golden time di era pandemi, penggunaan masker yang tepat, ancaman dari gunungan limbah medis sekali pakai selama pandemi COVID-19 terhadap manusia dan lingkungan, dan juga dibahas kualitas udara dan dampaknya pada kesehatan selama pandemi COVID-19.
Sedangkan pada room 2 dengan subtema “Surveilans Penyakit Menular” membahas ancaman penyakit kusta di masa pandemi COVID-19, peningkatan LFU (lost follow up) HIV/AIDS, pengendalian tuberkulosis, tantangan dan peluang pengobatan TB resisten obat, ancaman peningkatan kasus malaria, surveilans aktif rumah sakit dalam pengendalian DBD di Provinsi DKI Jakarta, strategi penemuan dan pelacakan kasus polio, dan ancaman wabah campak pada anak di masa pandemi COVID-19.
Selanjutnya pada room 3 dengan subtema “Kanker dan Penyakit Kardiovaskular di Masa Pandemi” membahas topik-topik yaitu pencegahan dan pengendalian kanker serviks, tantangan pengobatan radioterapi pada pasien kanker, mengenali faktor risiko malnutrisi pada pasien kanker usia lanjut, sedentary life style sebagai faktor risiko obesitas dan penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular, mengenal hipertensi si silent killer, pengendalian gagal jantung di era pandemi, dan faktor risiko asthma bronchiale ketika mengidap COVID-19.
Room 4 dengan subtema “Emerging Diseases” membahas terkait ancaman KLB/wabah difteri pada masa pandemi COVID-19, ancaman KLB diare pada anak di masa pandemi, ancaman KLB DBD pada masa pandemi COVID-19, ancaman MERS pada musim haji 2022 disaat pandemi belum berakhir, pengendalian leptospirosis di era pandemi, ancaman keberlangsungan eradikasi polio di masa pandemi, mengantisipasi munculnya penyakit infeksi emerging baru di masa pandemi, ancaman varian baru COVID-19 di Indonesia.
Sementara pada room 5 membahas tentang subtema “Tantangan Gizi Masyarakat”, room 6 dengan subtema “Program Penanggulangan COVID-19” dan room 7 dengan subtema “Tantangan Sistem Informasi Kesehatan”.
Terakhir, pada room 8 dengan sub tema “Evaluasi Kebijakan Kesehatan” yang didalamnya membahas mengenai pentingnya pemeriksaan ibu hamil selama pandemi, evaluasi program imunisasi rutin dan pentingnya melengkapi imunisasi pada masa pandemi COVID-19, pelaksanaan program UKS pada masa pandemi COVID-19, pembelajaran tatap muka pada masa pandemi COVID-19. Siapkah sektor Pendidikan dan kesehatan?, penyakit lupus erimatosus sistemik, tinjauan kebijakan program kesehatan, tantangan pelaksanaan POSBINDU PTM di masa pandemi COVID-19, tantangan pengembangan program pos upaya kesehatan kerja pekerja sehat, produktivitas meningkat, dan tantangan penanggulangan bencana di masa pandemi COVID-19.
Melalui keberagaman topik yang dibahas pada masing-masing ruang virtual ini, diharapkan seminar ini menjadi salah satu ajang kontribusi para calon epidemiologi untuk melakukan komunikasi dari unsur akademisi kepada unsur lainnya dalam pentahelix. Dari seminar ini diharapkan memberikan manfaat bagi peserta umumnya masyarakat Indonesia. (YOL)