Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bagian dari ilmu kesehatan masyarakat. Penerapan ilmu K3 saat ini sudah sangat mengalami kemajuan di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang konstruksi. Tingginya risiko dari pekerjaan konstruksi menjadikan K3 sebagai aspek penting saat pekerjaan dilakukan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) sebagai salah satu garda terdepan dalam pengembangan ilmu K3 kembali mengadakan seminar online untuk membahas perkembangan ilmu K3 pada 15 April 2021. Seminar online sekaligus kuliah umum/general lecture kali ini bertajuk ‘Health and Safety in the Construction Industry: Progress & Challenges’
Pejabat Dekan FKM UI, Prof. Dr. dr. Sabarinah, M. Sc, memberikan sambutannya dalam general lecture kali ini dengan mengatakan pentingnya bagaimana K3 berperan dan berkembang.
“Keselamatan dan kesehatan kerja yang merupakan bagian dari kesehatan masyarakat harus berorientasi pada perkembangan dan kemajuan. Selain itu, kita sebagai profesional juga harus siap dalam menghadapi tantangan yang ada,” ujar Prof. Sabarinah.
Sependapat dengan Prof. Sabarinah, Sekertaris Program Magister K3 FKM UI, Dr. Dadan Erwandi, S.Psi., M.Si., menyampaikan hal yang sama.
“Penting bagi kita untuk mengikuti perkembangan ilmu K3 yang ada. Oleh karena itu, Program Magister K3 FKM UI berinisiasi untuk mengadakan general lecture kali ini dengan mengundang Doktor Riza sebagai pembicara,” tutur Doktor Dadan.
Diaspora dan Associate Professor dari University of New South Wales, Dr. Riza hadir sebagai pembicara dengan memberikan pandangannya mengenai perkembangan dan tantangan penerapan lmu K3 khususnya di sektor konstruksi.
“Penerapan K3 di sektor konstruksi menjadi penting karena dengan menjalankan good safety practice, kita dapat menghindari kerugian biaya yang diakibatkan oleh kecelakaan atau accidents,” terang Doktor Riza.
Lebih lanjut, Doktor Riza menambahkan bahwa kurangnya penerapan K3 secara baik dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya accident yang berdampak secara fisiologis dan psikologis bagi pekerja di sektor konstruksi. Namun, penerapan K3 di sektor konstruksi saat ini sudah berkembang dan berorientasi pada keberlanjutan.
Berbicara soal tantangan ke depan, Doktor Riza menyampaikan perlunya mengembangkan safety climate di sektor konstruksi. Tantangan utamanya ialah penerapan safety climate yang masih belum optimal khususnya pada aspek persepsi pekerja terhadap K3 itu sendiri yang masih perlu ditingkatkan lewat komitmen manajemen, pelatihan keselamatan, dan aspek penting lainnya.
Seminar sekaligus kuliah umum kali ini dimoderatori oleh Dosen Departemen K3 FKM UI, Mufti Wirawan, S.Psi. M.K.K.K dan dipenuhi dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Harapannya, para peserta seminar dapat memahami bagaimana ilmu K3 bisa berkembang dan dapat menghadapi tantangan ke depan khususnya dalam K3 di sektor konstruksi. (MFH)