Perkembangan ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terus dilakukan guna meningkatkan penerapan yang lebih inklusif. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi, penerapan K3 pun mengalami perkembangan pesat. Mulai dari pengelolaan bahaya atau hazard hingga perkembangan sistem manajemen K3, safety management, atau lebih dikenal dengan SMK3.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) sebagai institusi yang menjadi bagian dari perkembangan ilmu K3 kembali mengadakan seminar secara daring sekaligus kuliah umum pada 26 April 2021. Kuliah umum bertajuk Online Short Course ini diadakan dalam rangka menjalankan The Global Academic Program. Adapun materi yang dibahas kali ini ialah “Implementing Safety II in The Field”.
Pejabat Dekan FKM UI, Prof. Dr. dr. Sabarinah, M. Sc., memberikan sambutannya pada sesi opening speech. Prof. Sabarinah mengapresiasi inisiasi dari Program Magister Departemen K3 yang telah mengadakan short course kali ini.
“Seminar sekaligus short course kali ini memiliki bahasan yang sangat menarik. Mengingat perkembangan ilmu K3 yang semakin berkembang dan pendekatan teknologi, rasanya penting untuk melihat perkembangannya di lapangan melalui penelitian yang ada,” ujar Prof. Sabarinah.
Kepala Departemen K3 FKM UI, Indri Hapsari Susilowati, SKM., M.K.K.K., Ph.D. yang turut menyampaikan sambutannya mengungkapkan bahwa short course kali ini akan membahas bagaimana implementasi safety management telah mengalami perkembangan.
Kandidat Doktor dari University of Queensland, Australia, Hossam Aboelssaad, M.Sc. Ph.D (Cand.) hadir sebagai pembicara dalam seminar online kali ini. Hossam membawakan materi mengenai implementasi Safety II di tempat kerja.
“Safety II adalah salah satu bentuk perkembangan dari penelitian yang sudah ada. Terdapat perkembangan yang lebih spesifik khususnya dari sisi safety-efficiency reconciliation, safety performance, dan enhanced operational effciency,” ujar Hossam.
Lebih lanjut, Hossam menyampaikan bahwa mekanisme dari safety II yang diimplementasikan di lapangan atau tempat kerja harus dilakukan berdasarkan pada adaptability dan resilience dari operator yang bekerja. Apabila penerapan safety II sudah dilakukan secara maksimal, maka akan terdapat safety management system yang lebih baik. Meski begitu, Hossam menyampaikan bahwa terdapat beberapa tantangan ke depan untuk menerapkannya seperti pendekatan/approach serta dinamika dari pelaksanaan safety II itu sendiri.
Seminar yang dimoderatori oleh Dosen Departemen K3 FKM UI, Mufti Wirawan, S.Psi. M.K.K.K., ini dihadiri oleh para sivitas akademi FKM UI. Harapannya, seminar kali ini bisa menggambarkan perkembangan ilmu K3 khususnya dari sisi safety management, safety II, dan penerapannya secara langsung.(MFH)