Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali menggelar seminar daring yang ke-37 pada Sabtu, 2 Oktober 2021, melalui aplikasi video telekonferensi, Zoom. Seminar yang dikemas melalui acara Gizi Untuk Bangsa (GUB) ke-10 ini merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Acara GUB ke -10 merupakan rangkaian acara yang terdiri dari seminar dan simposium diseminasi hasil penelitian skripsi dan tesis terbaru mahasiswa Gizi FKM UI. Tema yang diangkat tahun ini adalah Double Burden of Malnutrition di Era Pandemi: Penanganan Gizi yang Berubah, Bertahan, dan Terus Berkembang. Diikuti oleh 173 peserta yang berasal dari mahasiswa UI dan umum, seminar ini mengundang pembicara-pembicara ahli dari berbagai institusi.
Seminar ini dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc. Pembahasan diawali oleh Keynote Speech dari Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc. selaku Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Bappenas RI. Melalui pemaparannya, Dr. Ir. Subandi menyatakan pentingnya pendekatan multisektor dalam mendukung intervensi gizi spesifik dan sensitif. “Perbaikan gizi yang berkelanjutan dan signifikan memerlukan pendekatan yang multisektor, tidak bisa satu sektor saja yang bekerja. Untuk mendukung pertumbuhan anak dan janin yang optimal diperlukan banyak sekali intervensi, mulai dari intervensi gizi spesifik dan sensitif, lingkungan yang mendukung termasuk pengetahuan masyarakat, kebijakan dan politik” terang Dr. Subandi.
Lebih lanjut, dr. Inti Mudjiati, MKM, dari Kementerian Kesehatan RI membahas mengenai beberapa penyesuaian yang telah dilaksanakan oleh Kemenkes dalam menangani masalah gizi di era pandemi. Dokter Inti menyebutkan bahwa Indonesia mengalami tidak hanya double burden of malnutrition tetapi juga triple burden malnutrition, oleh karena itu perlu dilakukan intervensi untuk menangani masalah gizi tersebut.
Sementara itu, Dr. Entos Zainal, S.P., MPHM, selaku Ketua DPP PERSAGI membawakan materi mengenai pola perilaku pemenuhan gizi individu dan masyarakat di era pandemi. Doktor Entos menyebutkan bahwa di masa pandemi COVID-19 ini sebaiknya masyarakat tidak hanya memanfaatkan suplementasi tetapi juga harus mengoptimalkan pangan lokal yang ada agar manfaat lain selain vitamin juga dapat diperoleh. “Harga pangan lokal lebih terjangkau dibandingkan pangan yang bukan lokal,” tutur Dr. Entos Zainal dalam pemaparannya.
Selain itu, hadir pula dr. Melania selaku Head of Nutrition Unit World Food Programme yang membahas mengenai program-program yang telah diupayakan oleh pemerintah dan WFP dalam penanganan masalah double burden of malnutrition. Serta Mayesti Akhriani, S.Gz, M.Sc. yang membahas mengenai Tele Dietetics sebagai bentuk adaptasi penanganan gizi di masa pandemi. Keseluruhan diskusi panel ini dimoderatori oleh Wahyu Kurnia Yusrin Putra, M.K.M selaku salah satu dosen pengajar di Departemen Gizi FKM UI.
Setelah sesi seminar berlangsung, acara GUB dilanjutkan dengan adanya pemaparan hasil diseminasi penelitian mahasiswa Gizi jenjang sarjana dan magister dari lulusan Program Studi Gizi FKM UI tahun 2021. Terdapat 41 hasil penelitian yang membahas isu-isu gizi yang relevan dan aktual yang kemudian dibagi ke dalam 10 kelas simposium.
Acara ini disponsori oleh PT East West Seed Indonesia (Ewindo), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood), Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA), PT Raja Grafindo Persada (Grafindo) dan PT Frisian Flag Indonesia (Frisian Flag). Melalui seminar online yang dikemas dalam gelaran Gizi Untuk Bangsa X ini, diharapkan dapat memperkaya dan memperbaharui berbagai pembahasan dan diskusi ilmiah yang ada mengenai isu-isu gizi yang tengah terjadi sekarang serta dapat membentuk iklim diskusi ilmiah antar akademisi untuk mencapai pembaruan pembahasan mengenai penanggulangan masalah gizi.