Kesehatan mental adalah salah satu kondisi kesehatan yang tak kalah penting dengan lainnya. Menurut perspektif kesehatan masayarakat, kesehatan mental yang tidak diperhatikan dapat menyebabkan masalah lain seperti diskriminasi, stigma, dan pelanggaran hak asasi. Selain itu, permasalahan kesehatan mental yang kurang diperhatikan dapat berkontribusi secara signifkan terhadap kurangnya produktivitas dan kondisi terparah ialah dapat menjadi penyebab masalah kesehatan lain.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) merespon permasalahan ini dengan mengadakan seminar online seri 6 pada 18 Februari 2021 yang bertajuk ‘Mental Health and Disability in Public Health’ yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kesehatan mental dan disabilitas dari pandangan bidang ilmu kesehatan masyarakat. Wakil Dekan FKM UI, Prof. dr. Asri C. Adisasmita, M.P.H., M.Phil, Ph.D. yang hadir memberikan opening speech, menyambut positif pelaksanaan seminar online kali ini sebagai upaya untuk mengulas kesehatan mental dan disabilitas dari perspektif kesehatan masyarakat.
Profesor dari School of Population Health, Curtin University, Prof. Sharyn Burns, Ph.D., mengungkapkan pentingnya kesehatan mental untuk dibahas dalam lingkup populasi dari perspektif kesehatan masyarakat.
“Saat ini, 80 persen orang di dunia yang mengalami masalah kesehatan tidak memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan untuk masalah mereka. Hal tersebut harus menjadi fokus dalam penanganan mengingat masalah kesehatan mental dapat menyebabkan masalah kesehatan lain,” terang Prof. Sharyn.
Lebih lanjut, Prof. Sharyn juga menjelaskan bagaimana kesehatan mental dapat menyebabkan krisis yang lain seperti bunuh diri, kekerasan seksual, dan kekerasan antar individu. Bahkan saat ini tingkat bunuh diri yang disinyalir akibat permasalahan kesehatan mental pada tingkatan usia muda dan wanita lanjut usia terbilang cukup tinggi di negara low-middle income country.
Profesor dari Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya, Prof. Irwanto, Ph.D memberikan gambaran bagaimana kondisi kesehatan mental di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus.
“Permasalahan utama dari penanganan kesehatan mental di Indonesia adalah overinvestment in hospitalization, kurangnya perhatian di penyediaan penanganan preventif, dan tingkat disparitas yang tinggi antara penanganan kesehatan mental dan kesehatan fisik,” ujar Prof. Irwanto.
Permasalahan lain yang juga berimbas ialah penyebaran penduduk yang tidak merata dan kesulitan dari pemberdayaan serta partisipasi masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan mental.
Pandemi Covid-19 saat ini juga berimbas langsung pada permasalahan kesehatan mental. Prof. Sharyn dan Prof. Irwanto memberikan gambaran bagaimana pandemi dapat memperparah permasalahan kesehatan mental di dunia. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan penanganan kesehatan mental yang tidak terpenuhi akibat dari kebijakan (physical distancing) kesehatan yang diterapkan saat kondisi pandemi terjadi hingga saat ini. Selain itu, belum adanya perhatian khusus terhadap permasalahan kesehatan mental juga memperparah keadaan bahkan menimbulkan banyaknya permasalahan kesehatan mental baru yang dialami oleh masyarakat.
Melalui seminar online seri 6 yang dimoderatori oleh Dr. Dra. Rita Damayanti, MSPH., ini, diharapkan dapat memberikan gambaran bagi para akademisi, profesional, dan masyarakat umum mengenai bagaimana permasalahan kesehatan mental harus mendapat perhatian khusus dalam perspektif kesehatan masyarakat. (MFH)