Kamis, 7 Februari 2019 telah berlangsung seminar bertajuk Brown Bag Seminar di Ruang Promosi Doktor FKM UI. Departemen Gizi Masyarakat FKM UI menghadirkan dua pemateri untuk seminar ini, yaitu Dr. Martya Rahmaniati Makful, S.Si, M.Si dari Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI, dan Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) dari Fakultas Kedokteran UI.
Dekan FKM UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D, memberikan sambutannya untuk membuka seminar ini. Beliau menyampaikan seminar ini dapat menjadi ajang untuk asih, asah, dan asuh informasi baru sehingga pengetahuan bertambah di luar kelas.
Pembicara pertama, Dr. Martya Rahmaniati membagikan ilmu tentang pemetaan balita gizi buruk dan stunted dengan menggunakan Geographical Information System (GIS). GIS merupakan alat untuk menganalisasis suatu permasalahan dengan pendekatan wilayah. Input dapat berupa data spasial. Data tersebut dinalisis dengan cara buffering, overlay, dan network. Output dari GIS adalah pemetaan suatu wilayah. Tipe peta yang dihasilkan dapat berupa data titik untuk melihat sebaran, data line yang digunakan untuk melihat kontinuitas, maupun data berdasarkan wilayah administratif.
Beliau menjelaskan beberapa manfaat penggunaan GIS seperti mendapatkan gambaran wilayah yang paling berisiko, mendapatkan titik lokasi dari pelayanan kesehatan, dan surveilans. Dr. Martya mempresentasikan penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa FKM UI bimbingannya yang bertempat di Kalimantan. Penelitian tersebut menggambarkan penggunaan GIS untuk melihat sebaran balita gizi buruk serta variabel penyebabnya seperti ASI ekslusif dan pendidikan ibu.
Sesi seminar dilanjutkan dengan pemaparan dari Prof. Dr. Dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K). Beliau menjelaskan riwayat alamiah alergi pada anak mulai dari di kandungan Ibu dengan pendekatan imunologi. Setelahnya, beliau menjelaskan tentang langkah dalam mendiagnosis alergi makanan pada balita yaitu anamnesis secara cermat melalui gejala dan riwayat keluarga, pemeriksaan dengan metode yang Evidence Based Medicine (skin prick test dan IgE test), lalu eliminasi provokasi makanan.
Prof. Zakiudin juga memberikan tindak preventif yang dapat dilakukan untuk minimalisir alergi pada anak. Strategi menghindari alergi yang dapat dilakukan yaitu: ASI ekslusif, memberikan susu formula terhidrolisis parsial jika ASI ekslusif tidak memungkinkan, memberikan makanan padat saat bayi berusia 4-6 bulan, memberikan probiotik untuk mengurangi risiko eksim, memberikan omega 3 yang adekuat, menjaga kebersihan kulit bayi, serta vaksinasi untuk alergi.
Sesi seminar ditutup setelah diskusi dan pemberian sertifikat oleh Ketua Departemen Gizi Kesmas FKM UI Prof. Dr. dra. Ratu Ayu Dewi Sartika, Apt., M.Sc.