Depok, 20 November 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali menyelenggarakan Seminar Online (SEMOL) Seri 11 dengan mengangkat tema “Kerja Aman, Pekerja Sehat: Deteksi Dini Gangguan Kesehatan di Tempat Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas”. Acara ini diselenggarakan oleh Program Studi S2 K3 FKM UI pada Sabtu, 17 November 2025 secara online, yang menghadirkan narasumber dari berbagai bidang serta diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia.
Seminar dibuka secara resmi oleh Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, bersama Prof. Dr. Robiana Modjo, S.K.M, M.Kes., selaku Guru Besar Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM UI. Keduanya menekankan bahwa isu kesehatan mental dan fisik pekerja semakin relevan, terutama di era kerja yang menuntut kecepatan, adaptasi tinggi, serta paparan stres kronis.
Spesialis Madya Lingkungan Dokter SKK Migas, dr. Royanul, M.D., selaku narasumber utama memaparkan Program Fatigue & Wellness di Industri Migas. Ia menekankan bahwa fatigue management bukan hanya mengatur jam kerja dan pola shift, tetapi merupakan alat diagnostik dini yang sangat efektif untuk mengidentifikasi gangguan tidur, gangguan mental, masalah kesehatan kronis, dan ketidaksiapan kerja. “Semakin baik Fatigue Risk Management System (FRMS) jika diterapkan melalui pemantauan tidur, sistem pelaporan fatigue, penilaian risiko pekerjaan kritis, serta integrasi dengan pemeriksaan kesehatan,” ujar dr. Royanul. Ia juga membahas kebutuhan sistem monitoring terintegrasi, mulai dari work-rest cycle, pencatatan riwayat medis, hingga evaluasi kondisi psikologis yang sering luput dalam penilaian rutin K3.
Melengkapi sesi diskusi, Koordinator Layanan Konseling Klinik Makara UI, Ika Malika, M.Psi., selaku narasumber kedua memaparkan materi seputar Kesehatan Mental dan Pengelolaan Kelelahan Kerja. Ia menegaskan bahwa faktor risiko work fatigue meliputi beban kerja dan tuntutan pekerjaan, pola dan jadwal kerja, faktor organisasi dan lingkungan kerja, faktor individu, serta faktor sosial dan psikologis. Adapun strategi pengelolaan fatigue untuk individu yang dipaparkan oleh Ika adalah sleep hygiene, micro-breaks, teknik pemulihan mental dan manajemen beban kerja individu. Selain itu, Ika menambahkan bahwa diperlukan kolaborasi dan tanggungjawab lintas sektor untuk mengatasi permasalahan fatigue di lapangan kerja.
Dr. Dadan Erwandi, S.Psi, M.Si., Staf Pengajar Departemen K3 FKM UI sebagai narasumber terakhir memaparkan materi seputar Bahaya & Risiko Psikososial di Tempat Kerja. Ia menguraikan temuan-temuan kunci mengenai hazard psikososial seperti tuntutan kerja berlebihan, konflik interpersonal, ketidakjelasan peran, serta ketidakamanan kerja. “Organisasi sering kali fokus pada bahaya fisik, padahal faktor psikososial punya dampak jangka panjang yang lebih besar terhadap produktivitas dan kesehatan pekerja,” ujar Dr. Dadan. Ia juga memaparkan kerangka Fatigue Management Program yang dapat diadopsi perusahaan, termasuk mekanisme pelaporan, rotasi kerja berbasis risiko, edukasi pekerja, hingga audit berkala.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan terkait pengelolaan kelelahan kerja, pendekatan kesehatan mental, hingga hambatan implementasi program K3 di perusahaan. Seminar Online FKM UI Seri 11 memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya deteksi dini gangguan kesehatan fisik dan mental di tempat kerja. Materi dari para narasumber menunjukkan bahwa pekerja yang sehat merupakan kunci utama produktivitas dan keberlangsungan operasional organisasi. Penting bagi organisasi untuk melakukan identifikasi risiko secara komprehensif, menciptakan kebijakan yang mendukung, serta mengimplementasikan program fatigue wellness yang berkelanjutan untuk memastikan pekerja tetap sehat, aman, dan produktif. (EAR)

