Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali menyelenggarakan Seminar Online Seri ke-32 dengan tema “Peran Tenaga Kesehatan dalam Kepemimpinan Organisasi”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 21 Desember 2024 ini dihadiri oleh mahasiswa dan praktisi kesehatan secara hybrid, bertempat di Ruang Promosi Doktor Gedung G FKM UI dan melalui platform Zoom Meeting. Seminar yang dikelola oleh Mahasiswa Program Studi Pascasarjana FKM UI ini mengupas peran strategis tenaga kesehatan dalam kepemimpinan organisasi, khususnya di sektor kesehatan masyarakat, untuk menjawab tantangan yang terus berkembang.
Melalui sambutannya, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, menegaskan bahwa tema ini sangat relevan dengan perkembangan dunia kesehatan masyarakat. Menurutnya, tenaga kesehatan masyarakat tidak hanya berperan dalam pelayanan kesehatan di lapangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab strategis untuk memimpin secara efektif di berbagai tingkat organisasi.
“Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang dimulai ketika seseorang menduduki jabatan tertentu, tetapi berakar pada kemampuan mengambil inisiatif, berkomunikasi dengan baik, dan memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama, baik dalam skala komunitas, institusi, maupun organisasi kesehatan,” ujar Dr. Asih. Tenaga kesehatan memiliki peran vital sebagai penggerak perubahan yang tidak hanya memahami isu kesehatan, tetapi juga mampu mengintegrasikan pendekatan lintas sektor untuk menghadapi tantangan kesehatan masyarakat. “Selain itu, kemampuan merancang kebijakan dan mengelola sumber daya secara efektif juga menjadi bagian dari tanggung jawab yang harus diemban oleh tenaga kesehatan dalam menjalankan perannya,” tambah Dr. Asih.
Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara yang ahli di bidangnya dalam upaya menjawab kompleksitas tantangan di sektor kesehatan masyarakat, salah satunya adalah Prof. Dr. Ede Surya Darmawan, S.K.M., M.D.M., Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) FKM UI. Melalui pemaparannya, Prof. Ede mengupas berbagai dimensi penting yang mencakup fungsi manajemen, transformasi sumber daya, hingga tantangan dalam membangun kepemimpinan strategis yang relevan dan berdaya saing. Menurut Prof. Ede, fungsi utama manajemen adalah mengubah sumber daya menjadi kinerja melalui pendekatan kepemimpinan strategis yang efektif. “Kepemimpinan tidak hanya berbicara soal jabatan, tetapi bagaimana seseorang mampu menciptakan kebiasaan efektif untuk menghasilkan organisasi yang efektif. Effective people create effective organizations,” tegasnya. Prof. Ede juga menjelaskan bahwa kepemimpinan ada di semua tingkat organisasi dengan tujuan utama menjaga mutu layanan kesehatan.
Prof. Ede menyoroti pentingnya kerja keras untuk memanfaatkan bonus demografi, meskipun Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam sejajar dengan negara maju. “Human Capital Index (HCI) Indonesia saat ini berada di angka 0,54, jauh di bawah Singapura yang mencapai 0,88 dan Malaysia di angka 0,61. Hal ini berpengaruh langsung terhadap produktivitas dan daya saing bangsa di panggung global,” ujarnya.
Prof. Ede juga mengidentifikasi sejumlah tantangan, seperti transisi demografi menuju populasi lanjut usia pada tahun 2045, digitalisasi yang memicu gaya hidup sedenter, ketimpangan antar wilayah, serta meningkatnya kasus penyakit tidak menular. Selain itu, perencanaan yang belum harmonis antara pusat dan daerah menjadi salah satu kendala utama dalam menghadapi tantangan ini. Menurut Prof. Ede, pentingnya transformasi layanan kesehatan primer perlu ditekankan untuk menjawab tantangan tersebut. “Edukasi penduduk, pencegahan primer dan sekunder, serta peningkatan kapasitas layanan primer harus menjadi prioritas,” ujarnya. Prof. Ede juga melihat digitalisasi sebagai peluang besar untuk mendukung ekosistem layanan kesehatan di Indonesia. Namun, Prof. Ede menggarisbawahi perlunya integrasi sistem digital. “Saat ini terdapat lebih dari 400 aplikasi pemerintah yang belum saling terintegrasi. Hal ini menyebabkan efisiensi pengelolaan data kesehatan masih menjadi pekerjaan rumah,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat wawasan tentang kepemimpinan dalam sektor kesehatan, Dr. dr. Andi Afdal, MBA., AAK., Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, turut memberikan materi yang relevan. Dalam sesinya, Dr. Andi menyoroti urgensi penguatan layanan kesehatan primer sebagai salah satu strategi kunci untuk mengurangi beban biaya perawatan lanjutan yang semakin meningkat. Dr. Andi memaparkan bahwa biaya pelayanan kesehatan nasional menunjukkan tren yang signifikan dari tahun ke tahun, dengan total sebesar Rp90,33 triliun pada 2021, Rp113,47 triliun pada 2022, dan mencapai Rp158,9 triliun pada 2023. “Setiap hari, sebanyak 1,92 juta peserta memanfaatkan layanan JKN sepanjang 2024, atau setara dengan 1.334 pemanfaatan per menit. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memastikan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat,” jelasnya. Lebih jauh, dua esensi utama kepemimpinan dalam semua konteks, yaitu kemampuan untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan menciptakan manfaat nyata bagi orang lain. “Kepemimpinan yang baik selalu dimulai dari diri sendiri. Being a good leader always starts with yourself—manage yourself first, then manage your team,” ujar Dr. Andi. Pendekatan holistik perlu ditekankan dalam memimpin suatu organisasi, mencakup mindset yang unggul (excellent), perilaku yang terarah dan penuh tujuan (act with purpose and clarity), serta hasil yang mampu menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat (create value).
Melengkapi perspektif mengenai kepemimpinan strategis, seminar ini juga menghadirkan sudut pandang dari generasi muda, salah satunya melalui pemaparan Rabiatul Adawiyah, S.Gz., mahasiswa Pascasarjana FKM UI. Dalam sesinya, Rabiatul menguraikan hasil survei terkait kepemimpinan strategis dan berpikir sistem yang menggambarkan kebutuhan mendesak akan pengembangan diri, peningkatan kesadaran, serta budaya belajar yang inklusif di lingkungan organisasi. Diharapkan, wawasan yang diperoleh dapat memotivasi peserta untuk terus berperan aktif memimpin organisasi dan menciptakan perubahan positif di dunia kesehatan masyarakat. FKM UI berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan kepemimpinan strategis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta mendorong kolaborasi antar sektor demi tercapainya sistem kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan. (DFD)