Staf Pengajar FKM UI Meraih Young Scholar Investigators’ Award dari APACPH Conference 2020

Staf Pengajar Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Indri Hapsari Susilowati, SKM, MKKK, Ph.D., meraih penghargaan Young Investigators’ Award (YIA) dari Asia-Pasific Academic Consortium for Public Health (APACPH) Conference 2020. Konferensi internasional ini dilaksanakan secara virtual pada 5 – 8 Desember 2020 dengan tuan rumah Faculty of Medicine, University of Colombo, Sri Lanka.

Doktor Indri menjadi satu-satunya perwakilan dari Universitas Indonesia yang terpilih untuk menampilkan hasil penelitiannya yang berjudul “The Impact of Musculoskeletal Symptom When Using Gadget During Work from Home as Pandemic Covid-19 Consequences”.

Pandemi Covid-19 yang masih melanda berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia, sedikit banyak merubah pola hidup masyarakat di berbagai lini kehidupan. Fenomena bekerja dari rumah atau dikenal dengan sebutan WFH (Work from Home) menjadi kebijakan baru yang diterapkan oleh banyak institusi bagi pekerjanya di era pandemi saat ini. Kebijakan WFH menyebabkan terjadinya peningkatan durasi bekerja menggunakan gawai seperti telepon genggam dan tablet. Fungsi gawai tidak hanya untuk berkomunikasi tetapi juga sebagai alat untuk mempermudah kegiatan sehari-hari yang melibatkan e-commerce, telekonferensi, dan e-learning. Penelitian dari Doktor Indri dan tim yang terdiri dari Prof. Meily L. Kurniawidjaja, Dr. Sjahrul M.  Nasri (Departemen K3 FKM UI), Susiana Nugraha (Mahasiswa S3 IKM FKM UI), Ike Pujiriani (UPT K3L UI), serta Bonardo P. Hasiholan (Mahasiswa S2K3 FKM UI) ini bertujuan untuk melihat dampak gejala muskuloskeletal penggunaan gawai selama kegiatan work from home.

Lebih lanjut, hasil survei menunjukkan dampak penggunaan gawai selama WFH pada M Symptoms yang dipengaruhi oleh postur penggunaan gawai, jenis kelamin, usia dan aktivitas yang dilakukan. Sebanyak total 1.083 responden ternyata 70,5% memiliki keluhan subjektif gangguan muskuloskeletal, terutama bagian leher, bahu, dan punggung bawah. Temuan ini menunjukkan pentingnya intervensi ergonomis pada para responden yakni komunitas akademik di Universitas Indonesia untuk mengurangi ketidaknyamanan pada otot dan tulang rangka agar dapat bekerja dengan lebih produktif.

Asia-Pasific Academic Consortium for Public Health (APACPH) merupakan sebuah organisasi internasional yang beranggotakan fakultas atau sekolah-sekolah yang memiliki bidang studi kesehatan masyarakat di wilayah Asia-Pasifik dan memiliki fokus terhadap peningkatan mutu pendidikan dan keilmuan kesehatan masyarakat. Sebagai salah satu organisasi internasional paling berpengaruh dalam Kesehatan Masyarakat, APACPH membantu menciptakan lingkungan penelitian ilmiah yang saling menguntungkan dan kolaborasi yang mempromosikan kemajuan kesehatan masyarakat melalui konferensi tahunannya. (wrk)