Tangani Tingginya Prevalensi Stunting, Tim Pengabdian Masyarakat FKM UI Berdayakan Kader Posyandu

Pada 1 Agustus 2019, tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), melaksanakan pelatihan bagi para kader Posyandu di Kecamatan Babakan Madang, Bogor. Tim Pengabdian Masyarakat FKM UI ini tengah menerapkan Pemberdayaan Kader di dalam mengelola Posyandu sebagai upaya merevitalisasi Posyandu untuk intervensi gizi spesifik pada anak.

Program Pengmas FKM UI ini dilatarberlakangi atas tingginya prevalensi stunting (kondisi malnutrisi kronis yang salah satunya menyebabkan kurangnya tinggi badan anak dibandingkan teman seusianya) sebagai salah satu beban masalah gizi di Indonesia yang hingga kini masih belum dapat ditanggulangi dengan baik. Prevalensi stunting di Indonesia dari tahun ke tahun masih jauh dari angka yang direkomendasikan oleh WHO (di bawah 20%) yakni sebesar 37,2% pada tahun 2013 dan 30,8% pada tahun 2018 (Riskesdas 2013, 2018).

Menurut Ketua Tim Pengmas FKM UI, Prof. Dr. Dra. Ratu Ayu Dewi Sartika, Apt., M.Sc, pemilihan Desa Babakan Madang, Kabupaten Bogor sebagai salah satu lokasi prioritas penanggulangan stunting adalah karena daerah ini memiliki prevalensi stunting yang lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata nasional, yakni mencapai 31,7%.

Idealnya, posyandu merupakan garda terdepan untuk memajukan kesehatan masyarakat dengan kader sebagai penggerak utama, pemberi informasi kesehatan dan menjadi contoh perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (Kemenkes, 2012). Namun, realitanya peran posyandu belum maksimal. Posyandu sebagai pelayanan kesehatan dasar masih minim angka kunjungan serta keterampilan kadernya. Jumlah kader di setiap posyandu pun tidak sesuai dengan ketentuan (kurang dari 5 orang), belum adanya tempat pelaksanaan Posyandu yang tetap, serta belum rutinnya pelaksanaan posyandu setiap bulan berkaitan dengan partisipasi aktif warga yang rendah untuk melakukan penimbangan terhadap balita. Hal inilah yang juga mendasari tim Pengmas FKM UI untuk memilih menjalankan program revitalisasi posyandu.

Revitalisasi ini menjadi suatu upaya untuk meningkatkan fungsi dan kinerja Posyandu sebagai sebagai garda terdepan dalam memajukan kesehatan masyarakat. Diantaranya pemantauan status gizi balita, pencegahan penularan penyakit infeksi melalui imunisasi serta penyuluhan gizi sehingga pada akhirnya dapat terjadi deteksi dini, pencegahan dan penanggulangan stunting.

Tim Pengmas FKM UI berfokus pada pelatihan kader dan pemberian materi edukasi dalam bentuk permainan agar lebih mudah dipahami dan diingat. Aksi nyata ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja, pengetahuan, kapasitas, keterampilan, kemandirian, dan komitmen kader serta rasa kepemilikan warga terhadap posyandu sehingga angka kunjungan posyandu semakin meningkat. Dengan demikian, stunting dapat dengan lebih mudah terdeteksi serta ditangani dengan tepat dan cepat. Selain itu, kader juga dilatih dan dimotivasi untuk secara rutin melakukan kunjungan rumah bagi warga yang masih belum berkunjung ke posyandu.