Teliti Faktor Penentu Hasil Kesehatan Neonatal di Indonesia, Rooswati Soeharno Raih Gelar Doktor di FKM UI

Rabu, 8 Januari 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dengan promovenda Rooswati Soeharno. Dilaksanakan di Ruang Promosi Doktor FKM UI, Rooswati mempertahankan disertasi berjudul “Determinants of Neonatal Health Outcomes in Indonesia: A Multilevel and Spatial Analysis of the 18 National Surveys Data”.

Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia mencapai 12,7 kematian per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2018 dan berkurang menjadi 11,3 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2021. Kendati terjadi penurunan pada angka kematian dan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 telah tercapai, AKN di Indonesia terbilang masih tinggi dan menempati posisi ke-8 di dunia. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi visi “Indonesia Emas 2045” terutama karena masih adanya kesenjangan kualitas layanan kesehatan dan kesenjangan sosial-ekonomi.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian Rooswati dilakukan untuk memberikan wawasan mendalam tentang peningkatan kesehatan neonatal dan pengurangan ketimpangan kesehatan di Indonesia.

Penelitian Rooswati ini membahas isu krusial tentang kematian neonatal yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat meskipun Indonesia telah mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Temuannya menyoroti dampak ketimpangan sosial-ekonomi, variasi geografis, dan kesenjangan sistemik dalam kualitas layanan. Menggunakan teknik analisis statistik regresi multilevel maupun spatial, Rooswati menekankan perlunya intervensi yang ditargetkan untuk memperkuat sistem kesehatan dari keseluruhan aspek, utamanya di era desentralisasi di Indonesia.

Penelitian dilakukan dengan mengintegrasikan metode kuantitatif untuk mengeksplorasi faktor penentu kesehatan di tingkat individu, rumah tangga, komunitas, dan kabupaten dengan menggunakan set data nasional, yakni melalui data survei nasional tahun 2018 dari 34 provinsi, 513 kabupaten, dan 300.000 rumah tangga, sehingga dihasilkan analisis pada 73.086 kelahiran. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan regresi multilevel dan spasial dalam menilai faktor individu, rumah tangga, dan masyarakat, serta menggunakan tinjauan kebijakan yang selaras dengan pilar sistem kesehatan.

Beberapa temuan utama dari penelitian Rooswati meliputi:
• Tingkat kematian neonatal yang masih tinggi dipengaruhi oleh berat lahir rendah, kelahiran prematur, dan akses yang tidak merata terhadap layanan kesehatan ibu.
• Ketimpangan sosial-ekonomi dan regional yang memperburuk kesenjangan kesehatan, terutama di daerah pedesaan dan daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.
• Rekomendasi untuk memperkuat sistem kesehatan melalui perencanaan berbasis bukti, alokasi sumber daya yang adil, dan intervensi berwawasan wilayah (local specific).

Karya disertasi Rooswati ini selaras dengan visi “Indonesia Emas 2045,” dengan memberikan strategi yang dapat ditindaklanjuti bagi pembuat kebijakan untuk mengatasi ketimpangan sistemik dan meningkatkan hasil kesehatan ibu dan neonatal. Penelitiannya menekankan pentingnya memperkuat infrastruktur, memastikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi, dan menangani determinan sosial kesehatan.
Dengan lebih dari 28 tahun pengalaman di bidang kebijakan kesehatan masyarakat, penguatan sistem kesehatan, dan tanggap darurat serta bekerja di berbagai organisasi internasional, Rooswati berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan kebijakan berbasis bukti dan program-program inovatif yang memperkuat sistem kesehatan dan menurunkan disparitas, khususnya bagi kelompok rentan di Indonesia.

“Promovenda mengangkat topik yang strategik, yaitu outcome kesehatan bagi anak. Hal ini merupakan sebuah penghargaan dan pencapaian yang luar biasa bagi promovenda dan bukan berarti berhenti hanya di titik ini. Masih ada langkah yang harus diperbuat, salah satu yang utama adalah bagaimana promovenda dapat menerjemahkan apa yang dihasilkan secara empiris. Sehingga, nantinya pemerintah maupun masyarakat yang menerima manfaat dapat memahami dan mempergunakannya dengan sebaik mungkin”, tutur Prof. Budi Hidayat, S.K.M., M.P.P.M., Ph.D. dalam sambutan Promotor.

Pada akhir sidang, Ketua Sidang menyampaikan keputusan bahwa Rooswati Soeharno dinyatakan lulus dan berhasil memperoleh gelar doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) sebagai lulusan S3 IKM tahun 2024 ke-5, lulusan S3 IKM ke-344, dan lulusan S3 di FKM UI ke-445 serta meraih predikat sangat memuaskan.

Sidang dipimpin oleh Prof. dr. Anhari Achadi, S.K.M., Sc.D., sebagai Ketua Sidang, Prof. Budi Hidayat, S.K.M., M.P.P.M., Ph.D. selaku Promotor dan Prof. dr. Amal Chalik Sjaaf, S.K.M., Dr.Ph. serta Prof. dr. Purnawan Junadi, M.P.H., Ph.D. selaku Ko-Promotor. Tim penguji dalam sidang yakni Prof. dr. Endang L. Achadi, M.P.H., Dr.PH.; Dr. dr. Anung Sugihantono, M.Kes.; dan Soewarta Kosen, M.D., M.P.H., Dr.PH. (ITM)