Mahasiswa Program Studi Doktor Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Titi Indriyati, resmi meraih gelar Doktor pada Selasa, 4 Juli 2023. Gelar ini diraih melalui sidang promosi terbuka yang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita Hatma, M.P.H., dengan Promotor Prof. dr. Asri C. Adisasmita, M.P.H., M.Phil., Ph.D.; serta Ko-promotor Prof. Dr. drg. Mardiati Nadjib, M.Sc., dan Prof. Dr. dr. Imam Subekti, Sp. PD-KEMD. Bertindak sebagai penguji dalam sidang terbuka promosi doktor ini adalah dr. Soewarta Kosen, M.D., M.P.H., Dr.PH.; Dr. Dra. Woro Riyadina, M.Kes.; dan Dr.dr. Telly Purnamasari, M.Epid.
Dalam disertasinya, Titi meneliti mengenai perubahan status sindrom metabolik pada orang dewasa di Kota Bogor dan perannya terhadap kualitas hidup. “Sindrom metabolik merupakan keadaan klinis pada seseorang yang memenuhi minimal 3 (tiga) dari 5 (lima) kriteria faktor risiko, yaitu obesitas sentral, kadar kolesterol, kadar trigliserida, hipertensi, dan gula darah,” papar Titi. Orang dengan Sindrom Metabolik lebih berisiko 2 (dua) kali terhadap kematian dan 3 (tiga) kali untuk mengalami serangan jantung dan stroke. Penyakit ini dapat menjadi kronis dan dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup yang dalam penelitian ini berfokus pada kondisi kesehatan atau penyakit dalam kehidupan seseorang atau disebut dengan Kualitas Hidup Terkait Kesehatan (Health Related Quality of Life – HRQoL). Kualitas hidup sendiri diukur dengan menggabungkan 2 (dua) kuesioner, yaitu SF-36 dan EQ-5D-5L.
Menggunakan 2 (dua) jenis desain studi, Titi mengolah data longitudinal dari hasil pengukuran berulang pada studi kohor faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kota Bogor tahun 201
1-2018. Kota Bogor dipilih dikarenakan adanya prevalensi PTM yang cukup tinggi sehingga berpotensi untuk menjadi tempat berkembangnya Sindrom Metabolik di masyarakat. Hasilnya, Titi dapat membuktikan bahwa individu dengan sindrom metabolik akan memiliki risiko lebih besar untuk memiliki kualitas hidup yang lebih rendah. Hal ini berpengaruh secara fisik namun tidak secara mental. Melalui penelitiannya pula Titi dapat membuktikan hubungan kausalitas dengan lebih baik. Hal ini membuat disertasi yang dibuatnya menjadi lebih bermakna terhadap dunia kesehatan masyarakat.
Melalui penelitian ini, Titi memberikan saran kepada berbagai stakeholders’ yang meliputi Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes RI, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan juga Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Saran tersebut diantaranya adalah penguatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dengan memasukkan pengukuran tambahan, melakukan kajian kebutuhan, penguatan 5 (lima) pilar program, dan peningkatan kegiatan Posyandu sebagai garda terdepan dalam mengidentifikasi faktor risiko Sindrom Metabolik secara dini di masyarakat.
Kegigihan Titi menyusun disertasinya, sekaligus kepekaan terhadap masalah Sindrom Metabolik di Kota Bogor mengantarkan Dosen Universitas MH Thamrin ini sebagai Dr. Titi Indriyati, S.K.M., M.Epid. Doktor Titi merupakan lulusan S3 Epidemiologi yang ke-101 dan lulusan S3 FKM UI ke-365. (BK)