Di tengah situasi pandemi COVID-19, pemantauan pertumbuhan anak menjadi terhambat karena keterbatasan kegiatan Posyandu. Namun, pemantauan pertumbuhan balita sesungguhnya menjadi semakin penting guna mencegah terjadinya masalah kurang gizi yang dapat memperburuk kondisi kesehatan balita di tengah pandemi. Edukasi dan konseling dari kader kepada orang tua dan pengasuh balita juga penting untuk tetap dioptimalkan. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat Ikatan Alumni (ILUNI) Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI bersama dengan mahasiswa Prodi Gizi FKM UI menggagas sebuah program “New Normal Posyandu”, yang bertujuan untuk menanggapi masalah tersebut.
Pada program ini, posyandu yang biasanya memegang lebih dari 80 balita akan dibagi menjadi beberapa titik desentralisasi, berupa pos penimbangan balita di setiap rukun tetangga (RT), supaya lebih dekat dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Saat pelaksanaanya, orang tua/pengasuh balita didorong untuk melakukan pemantauan pertumbuhan secara mandiri dengan didampingi oleh kader, agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terkait pemantauan pertumbuhan sekaligus membatasi kontak satu sama lain. Dengan demikian, pemantauan pertumbuhan anak dapat dijalankan sambil menjaga protokol kesehatan. Program ini juga mengadakan pelatihan kader secara daring yang berfokus pada peningkatan kapasitas kader dalam memberikan edukasi dan konseling kepada masyarakat dengan kurun waktu satu tahun.
Pada Senin, 8 Maret 2021, tim New Normal Posyandu (NNP) mengadakan kegiatan sosialisasi program pertama, sebagai acara pembukaan. Acara ini dihadiri oleh Ibu Musrini sebagai perwakilan dari Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Bapak Nana Sumarsana, S. Sos, selaku Sekretaris Camat Sukmajaya, Bapak Wiyana, S.E., M.Si, selaku Lurah Cisalak, beserta jajaran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelurahan Cisalak, dan target utama, yaitu para kader dari dua Posyandu sasaran program, Posyandu Mustika dan Posyandu Bougenville.
Acara dimulai dengan kata sambutan dari kepala daerah yang menyambut dengan baik Program NNP. Mereka juga berharap agar program ini dapat diteruskan ke daerah yang lainnya. Tim NNP juga mendapatkan apresiasi atas kerelaan dan pengabdiannya kepada masyarakat terutama di tengah masa pandemi.
“Kami harap kegiatan ini tidak hanya terbatas pada dua RW, namun bisa meluas ke wilayah Sukmajaya Depok, karena di sana masih belum banyak berkembang. Apalagi, kesehatan adalah hak mutlak bagi kita dan perlu untuk terus digiatkan. Saya juga berharap agar lurah, ibu kader, dan jajarannya dapat bekerja sama mendukung program New Normal Posyandu, sehingga nantinya tingkat kesehatan warga Cisalak dapat meningkat,” ujar Bapak Nana Sumarsana, S. Sos (Sekretaris Kecamatan Sukmajaya, Depok).
Acara diteruskan dengan penjelasan latar belakang kegiatan dan ditutup dengan pelatihan kader untuk kembali menyegarkan ingatan kader terkait kegiatan yang perlu dilakukan di Posyandu, seperti cara menimbang, plotting dan interpretasi Kartu Menuju Sehat (KMS), serta memberikan konseling kepada orang tua/pengasuh sesuai dengan hasil interpretasi KMS. Sebagai bentuk dukungan material untuk menjalankan program, tim NNP turut menyalurkan sejumlah tujuh buah timbangan digital, tujuh buah thermo gun, tujuh botol hand sanitizer, tujuh kardus masker, tujuh lembar poster checklist penimbangan, tujuh lembar poster imbauan protokol kesehatan 5M untuk total tujuh RT di wilayah kerja Posyandu Mustika dan Bougenville. Adapun sumbangsih komunitas sosial Bantu Keluarga sebagai mitra berbentuk 288 kotak susu untuk wilayah tersebut. (Andrew P.J)