Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan
program vaksinasi ulang dan lanjutan di usia sekolah melalui program Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) yang berkerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan
ini pastinya melibatkan keikutsertaan guru secara aktif, terutama sebagai diseminator informasi
kepada orang tua dan siswa. Oleh karena itu, para guru harus dibekali pengetahuan terkait
metode diseminasi informasi yang efektif di sekolah.
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI)
berkolaborasi dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Jakarta I melaksanakan
pelatihan bertema “Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Media Informasi tentang Program
BIAS pada Guru SDN Pisangan Timur 18” pada 12 September 2024.
Kegiatan pelatihan ini mentargetkan hasil yang berdampak untuk orang tua dan murid secara
langsung melalui pembuatan infografis mengenai vaksinasi. Kegiatan pelatihan dilakukan oleh
para guru dalam bentuk kelompok didampingi oleh fasilitator dari mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat UI dan Poltekkes Kemenkes Jakarta 1.
“Infografis yang dikembangkan oleh para guru diharapakan akan lebih efektif karena peran guru
sebagai pengganti orang tua di sekolah yang secara bonding akan lebih memahami karakter
murid-murid. Sehingga, pesan yang tergambar diharapkan lebih mudah dipahami dan diterima,”
ujar Dr. rer. nat. Putri Bungsu Machmud, S.K.M., M.Epid., Ketua Tim Pengmas dari FKM UI
yang didukung oleh rekannya, Husnul Khatimah, S.ST., M.K.M., tim pengabdian Masyarakat
dari Poltekkes Kemenkes Jakarta I.
Infografis ini akan disajikan dalam bentuk soft file dan cetak (standing banner dan poster) yang
dipajang di sekolah sehingga dapat dibaca oleh para murid dan orang tua. Selain itu, tim
pengabdian masyarakat juga mengembangkan suatu buku saku yang berisi informasi terkait
program BIAS, jenis vaksinasi di sekolah, manfaat vaksinasi, dan informasi-informasi yang
meminimalisasi kesalahpahaman akan vaksinasi bagi para orang tua.
“Manfaat yang dirasakan, jadi lebih tau ya tentang imunisasi, vaksinasi terutama pada anak-anak
SD. Jadi lebih paham ternyata pentingnya seperti ini, jadi kita bisa mengedukasi anak dan orang
tua agar mau diimunisasi,” ungkap Hendrik, S.Kom., S.Pd, seorang peserta pelatihan sekaligus
Wakil Kepala sekolah SDN 18 Pisangan Timur, Jakarta Timur.
Melalui program pengabdian masyarakat ini, diharapkan semakin banyak sekolah yang
melibatkan guru dalam program pelatihan vaksinasi. Dengan demikian, sekolah tidak hanya
menjadi tempat belajar akademik, tetapi juga tempat yang mendukung kesehatan siswa secara
menyeluruh.