Tingkatkan Kesadaran Masyarakat akan Masalah Polusi Udara, Mahasiswa S3 FKM UI Selenggarakan Seminar Online

Sabtu, 9 Desember 2023, mahasiswa Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan seminar internasional secara daring dengan tema “Breathing for a Better Tomorrow: Unveiling the Impact of Air Pollution on Our Climate and Health”. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hubungan antara polusi udara, perubahan iklim, dan kesehatan.

”Perubahan iklim dan polusi udara kini menjadi ancaman bagi kesehatan kita. Topik ini sangat penting untuk didiskusikan, disebarluaskan, dan juga dicari peluang kolaborasi untuk penyelesaiannya,” tutur Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc. dalam sambutannya.

Seminar ini menghadirkan Dr. Imran Prambudi, MPHM., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, sebagai keynote speaker. Doktor Imran berbicara mengenai “Overcoming the Threat of Air Pollution for a Healthier Future in Indonesia”. Saat ini, kesehatan lingkungan juga menjadi fokus Kementerian Kesehatan RI. Kesehatan lingkungan, terutama sanitasi dan hygiene, termasuk dalam pilar transformasi pelayanan kesehatan primer. Penyakit-penyakit pernapasan, seperti TBC dan pneumonia dapat dicegah melalui sektor kesehatan lingkungan. ”Untuk itu, Kementerian Kesehatan RI sudah menetapkan empat area yang menjadi fokus pengendalian penyakit pernapasan, antara lain manajemen kualitas udara, manajemen kualitas pelayanan kesehatan, edukasi, serta promosi dan advokasi,” terang Dr. Imran.

Lebih lanjut, pada sesi panelis, Guru Besar Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI, Prof. Dr. Budi Haryanto, S.K.M., M.Kes., M.Sc., mengangkat topik “The Tug of War: Air Pollution, Climate Change, and Your Well-Being” pada paparannya. “Polusi udara, perubahan iklim, dan kesehatan manusia itu semuanya ada korelasinya. Polusi udara dan perubahan iklim pun saling terhubung. Keduanya sama-sama berdampak pada kesehatan manusia,” ujar Prof. Budi. Perubahan iklim, seperti temperatur, presipitasi, dan bencana alam dapat meningkatkan polusi udara. Hal ini akhirnya membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia. Mulai dari penyakit sistem pernapasan, sistem reproduksi, sistem saraf, hingga risiko kanker, semuanya meningkat akibat polusi udara. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengontrol polusi udara antara lain mengurangi jumlah kendaraan bermotor, mengimplementasikan energi bersih, memastikan teknologi mesin yang adekuat, serta manajemen transportasi darat yang baik.

Sementara itu, Professor Bin B Jalaludin, Chief Investigator di Centre for Safe Air, University of New South Wales Australia, memaparkan materi berjudul “Unmasking the Health Effects of Air Pollution Exposure Throughout the Lifetime”. Polusi udara dapat memberikan efek kesehatan yang berbeda-beda, mulai dari iritasi, inflamasi, asthma, hingga lung cancer. Pada ibu hamil, polusi udara juga meningkatkan risiko bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). ”Ibu hamil, anak-anak, dan lansia memiliki risikonya masing-masing terkait dengan paparan polusi udara ini. Pada anak-anak Indonesia, polusi udara terbukti dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi kognitif,” tutur Prof. Jalaludin.

Vice President of Climate and Environmental Health Vital Strategis USA, Sumi Mehta, Ph.D., kemudian menjelaskan mengenai “Air Quality, Health, and Climate Conversations”. Vital Strategis, sebuah organisasi global yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat, memfokuskan pekerjaannya pada tiga area, yaitu data intelligence, strategic communication, and advocacy, serta institutional strengthening. ”Kesehatan lingkungan masih termasuk dalam ranah kesehatan masyarakat. Dibutuhkan kolaborasi antar sektor untuk bisa mengendalikan masalah ini,” tutur Sumi. Beberapa langkah yang sudah dilakukan oleh Sumi dan Vital Strategis antara lain mengadvokasikan kebijakan terkait udara dan iklim, memperkuat program uji emisi, serta melakukan edukasi dan promosi kesehatan terkait udara dan iklim.

Polusi udara dan perubahan iklim dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi kesehatan manusia. Harapannya, permasalahan ini dapat ditangani secara serius dengan melibatkan kolaborasi antar sektor. (WR)

Leave a Reply