Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) kembali mengadakan web seminar (webinar) dalam rangka merespon perkembangan pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Pada webinar seri ke-12 yang diselenggarakan pada 17 Juni 2020 kali ini, FKM UI menghadirkan dua narasumber ahli yaitu Indri Hapsari Susilowati, SKM, MKKK, Ph.D, Ketua Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FKM UI dan Dr. dr. Iqbal Mochtar, MPH, MKKK, DiplCard, Docmed, dari Qatar Petroleum. Webinar kali ini dimoderatori oleh Dr. Ir. Sjahrul M. Nasri, M.Sc, Ketua UPT K3L UI dan turut mengundang Wakil Rektor IV Universitas Indonesia, Muhammad Luthfi Zuhdi, MA, Ph. D sebagai pembicara pada sesi keynote speech.
Dekan FKM UI, Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M. Sc, membuka seminar kali ini dengan sambutan pada sesi opening remarks. Doktor Rina menyampaikan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home akibat pandemi COVID-19 ternyata menimbulkan masalah kesehatan lain, yaitu dampak kesehatan postur tubuh yang tidak ergonomis selama masa bekerja dari rumah. Oleh karena itu, secara khusus webinar kali ini membahas dampak kesehatan selama bekerja dari rumah khususnya dari perilaku bekerja dari rumah dengan menggunakan gawai.
Pada sesi keynote speech, Doktor Luthfi menyampaikan bahwa webinar seri FKM UI menjadi hal yang sangat baik untuk merespon situasi yang ada saat ini akibat terkena wabah COVID-19.
“Semoga webinar kali ini dapat bermanfaat bagi peserta dan menjadikan forum ilmiah sebagai sarana bertukar pikiran dari penelitian yang ada”, ujar Doktor Luthfi. Lebih lanjut, Doktor Luthfi mengatakan semoga webinar ini menjadi ladang ilmu bagi para peserta, para pengelola UI dan masyarakat secara umum mengenai dampak kesehatan dari kebijakan work from home.
Postur Statis Penggunaan Gawai Sivitas Akademika UI
Semakin mewabahnya pandemi COVID-19 mengharuskan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home dilakukan tak terkecuali bagi Universitas Indonesia sebagai institusi. Berdasarkan penelitian lewat survei yang dilakukan oleh Doktor Indri beserta tim dan UPT K3L UI terhadap sivitas akademika (Siva) UI menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penggunaan gawai saat kebijakan bekerja dari rumah diterapkan bagi siva UI mulai dari 17 Maret 2020 lalu. Peningkatan tersebut terjadi akibat dari kegiatan yang dilakukan secara daring terjadi melebihi jam kerja normal, yaitu delapan jam per harinya.
Dengan demikian, peningkatan waktu bekerja dengan gawai seperti laptop maupun smartphone dapat mengakibatkan peningkatan durasi postur statis dalam berkegiatan. Hal tersebut juga berimbas pada meningkatnya risiko gangguan otot dan tulang rangka atau gangguan muskuloskeletal. Peningkatan risiko muskuloskeletal ini juga dipengaruhi oleh postur yang tidak baik saat menggunakan gawai ketika bekerja. Oleh karena itu, Doktor Indri dan tim melakukan penelitian untuk melakukan pencegahan terhadap gangguan postur yang tidak ergonomis yang terjadi akibat penggunaan gawai.
“Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai postur penggunaan gawai selama WFH pada Siva UI dan mengembangkan upaya pencegahan gangguan postur yang tidak baik dengan berbasis pada aplikasi”, ujar Doktor Indri.
Lebih lanjut, Doktor Indri menambahkan bahwa manfaat dari penelitian ini dapat mengenalkan fitur pada aplikasi yang dikembangkan yang berisi tentang informasi untuk memperbaiki postur yang tak ergonomis dan mengedukasi Siva UI agar dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan.
Laptop Is Not Good for Health, Myth or Real?
Laptop menjadi barang yang banyak digunakan orang. Selain itu, frekuensi orang menggunakan laptop pun beragam, bahkan hingga menyentuh 10 jam sehari. Secara desain, laptop berfokus pada aspek portable, small equipment, compact, instant use, short use, dan not compatible. Akibat dari desain laptop dan penggunaan secara berlebihan serta posisi yang tak baik dalam menggunakan laptop ternyata menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada penggunanya. Dampak kesehatan yang ditimbulkan antara lain adalah repetitive strain injury, carpal tunnel syndrome, eye strain, internet addiction, sleep disturbance, dan depression.
Dampak penggunaan laptop dalam waktu lama dan posisi yang tidak baik dapat diatasi dengan general management atau penanganan secara umum, yang meliputi time management, posisi laptop, postur yang ergonomis, eye care, adjusted laptop, dan additional docking serta dengan melakukan penanganan secara khusus akibat dari masing-masing gangguan kesehatan yang ditimbulkan.
“Laptop dapat menyebabkan gangguan kesehatan adalah real dan bukan mitos yang disebabkan oleh over use, posisi yang tak tepat dan postur yang tak tepat serta faktor komorbid lainnya”, ungkap Doktor Iqbal. Lebih lanjut, Doktor Iqbal menambahkan bahwa gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan laptop adalah gangguan kesehatan yang reversibel. (MFH)