Rabu, 3 Agustus 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) sebagai organizer The 2nd ITTP-COVID 19, menggelar Webinar Series 2 ITTP-COVID19. Webinar yang merupakan salah satu dari tujuh kegiatan Pre Conference dalam rangka 2nd ITTP COVID 19 ini terbuka untuk umum. Mendukung implementasi rencana pemulihan COVID-19 di wilayah Asia Tenggara, webinar mengusung tema “Health Economics Evaluation for Innovative Medicines”. Webinar berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan secara luas melalui kanal Youtube FKM UI.
“Selama 2 tahun pandemi COVID-19 telah memberikan banyak pelajaran betapa masih rentannya ketahanan di bidang kesehatan, khususnya perpaduan teknologi dan obat kesehatan untuk mengatasi pandemi ini. Dengan begitu nantinya akan ada improvisasi yang akan dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan dengan tepat sasaran serta menyesuaikan dengan efisiensi biaya,” ujar Chair of Conference of The 2nd ITTP, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya.
Webinar menghadirkan Prof. dr. Asri C. Adisasmita, M.P.H., M.Phil., Ph.D., yang membahas clinical outcome – systematic review. Prof. Asri menjelaskan isu-isu kunci untuk membingkai pertanyaan tinjauan dan merancang tinjauan, antara lain model prediktif prognostik, ruang lingkup tinjauan yang dimaksudkan, jenis studi pemodelan prediktif, populasi target yang menjadi sasaran model, hasil, dan rentang waktu prediksi, dan momen penggunaan model yang diinginkan.
Dr. dr. Rizaldi T. Pinzon, Sp.S., M.Kes., dari Departemen Neurologi Rumah Sakit Bethesda memaparkan secara komprehensif terkait real word of clinical evidence. “Real word evidence adalah data mengenai penggunaan atau potensi manfaat dan risiko dari sumber turunan obat selain uji klinis tradisional. Rekomendasi perbaikan proses pengumpulan real word data (RWD) di Indonesia dilakukan antara lain dengan menstandarisasi variabel antara sumber yang berbeda, menilai biaya dan manfaat pengumpulan data, dan meningkatkan kredibilitas dan validitas desain studi yang relevan,” terang dr. Rizaldi.
Selanjutnya Guru Besar FKM UI, Prof. Dr. drg. Mardiati Nadjib, M.S., memaparkan tentang economic evaluation. “Pada dasarnya budget impact analysis, itu membandingkan kondisi sekarang dan kondisi terbukti saat ini serta terdapat faktor-faktor, yaitu jumlah populasi, jumlah pasien, populasi target, pemanfaatan sumber daya dalam sistem perawatan kesehatan yang menyertainya. Dari analysis itu nantinya akan ada efisiensi biaya yang terlihat dalam memenuhi aspek kesehatan,” ujar Prof. Dr. drg. Mardiati Nadjib, M.S.
Lebih lanjut, Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc., Guru Besar FKM UI, dan Ery Setiawan, S.K.M., ME, AAAK., dari Charles Darwin University menyampaikan secara komprehensif mengenai survival analysis for health technology assessment (HTA) dan budget impact analysis-Indonesia case.
“HTA akan menjembatani kemajuan teknologi dengan integrasi pengambilan keputusan pada berbagai level pasar teknologi kesehatan Indonesia,” tambah Prof. Budi Hidayat, S.KM, MPPM, Ph.D., dalam pemaparannya mengenai from evidence to policy implication.
Pada kesempatan yang sama, hadir Syed Salleh Abdul Rahman, Ph.D., selaku Health Economics Expert Malaysia yang membahas budget impact analysis dilihat dari pedoman dan studi kasus di Malaysia. Syed menjelaskan meskipun ada kemajuan dalam terapi di Malaysia, penyakit paru obstruktif kronis menjadi penyakit yang mahal, hasil menunjukkan bahwa perubahan dalam pendekatan pengobatan terbukti secara klinis menguntungkan untuk meningkatkan kualitas perawatan dengan hasil pengobatan yang lebih baik dengan mengorbankan peningkatan biaya medis sebesar RM19.5 juta lebih dari 5 tahun.
Webinar ini menjadi rangkaian terakhir dari sejumlah Pre Conference yang diselenggarakan mendahului puncak pelaksanaan The 2nd ITTP COVID 19, 6 hingga 8 Agustus 2022. Seluruh kegiatan The 2nd ITTP COVID 19 dapat diakses melalui website https://scifes.fkm.ui.ac.id/ittp. Rekaman webinar series 2 ini juga dapat disaksikan pada tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=e1IR7DTOJcE. (AHS)