Webinar Studi dan Bekerja di Australia: Menjejak Potensi Studi dan Karir di Negeri Kanguru Bagi Tenaga Kesehatan Indonesia

Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-58, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan webinar dengan tema “Menjejak Potensi Studi dan Karir di Negeri Kanguru Bagi Tenaga Kesehatan Indonesia” pada Sabtu, 15 Juli 2023. Webinar ini merupakan program kolaborasi di tingkat internasional yang dilakukan Panitia Dies Natalis FKM UI ke-58 dan Agen Pendidikan Excellency Study yang berdomisili di Sydney, Australia.”Melanjutkan studi dan berkarir di Australia merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan pendidikan dan profesionalisme anak bangsa yang harus disambut dengan baik. Hal ini juga sejalan dengan visi FKM UI, yaitu melakukan kolaborasi sinergis dengan berbagai pihak untuk memajukan kualitas bangsa, terutama melalui pendidikan,” tutur Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., dalam sambutannya.

Sebagai pembicara kunci hadir Ketua ILUNI UI, Didit Hidayat A.R.”Australia adalah negara maju dengan peluang karir yang besar. Ditambah dengan adanya IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement), peluang warga Indonesia untuk berkarir di Australia akan semakin besar,” tutur Didit.

Webinar menghadirkan empat pembicara dan berhasil mendapat antusiasme yang besar dari masyarakat. Nikki Salomon, CEO Rhodes International College, sebagai pembicara pertama memaparkan mengenai studi vokasi di Australia, khususnya di Rhodes International College. Nikki juga memaparkan alasan mengapa Australia menjadi tujuan yang tepat untuk melanjutkan studi.”Universitas di Australia sudah memiliki level world class education. Lingkungan di Australia juga aman, berkualitas, dan ramah terhadap semua ras dan budaya,” tutur Nikki.

Samantha Vitale dari Australian Migration Agent kemudian menjelaskan mengenai mekanisme visa yang dapat dipilih oleh warga Indonesia yang ingin menetap di Australia. Terdapat berbagai pilihan jenis visa, mulai dari work and holiday visa, visa untuk pelajar, hingga menjadi penduduk tetap Australia. Tenaga kesehatan merupakan profesi yang banyak dibutuhkan di Australia sehingga tenaga kesehatan Indonesia memiliki peluang yang besar untuk bekerja dan menetap di Australia.

Lebih lanjut, Muhammad Izzad Lubis sebagai Ketua ILUNI FKM UI dan Founder Komunitas Jejak Serantau menceritakan lika-liku menjadi seorang perantau. Menurut Izzad, menjadi seorang perantau adalah tantangan yang cukup berat.”Kunci untuk menjadi seorang perantau sukses adalah harus memiliki pengetahuan dan sumber dana yang cukup, pandai melakukan perhitungan, serta dukungan dari keluarga dan saudara serantau,” tuturnya. Oleh karena itu, Izzad membangun Komunitas Jejak Serantau dengan tujuan menjadi wadah untuk berbagi informasi antar sesama perantau.

Webinar ditutup dengan kisah kehidupan diaspora di Australia oleh Safira Meyda, aktris Indonesia yang kini sudah menetap di Australia. Meyda banyak bercerita mengenai lingkungan di Australia. Menurut Meyda, lingkungan Australia cukup nyaman dan mendukung untuk warga Indonesia, khususnya seorang muslim.”Di awal mungkin akan butuh banyak penyesuaian, tapi lambat laun pasti akan menemukan kebahagiaan di tanah rantau,” ujar Meyda. Meyda juga memberikan tips berupa hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum berangkat ke Australia, yaitu belajar basic life skills, belajar untuk selalu tepat waktu, terbuka terhadap berbagai perbedaan yang ada, serta belajar menghargai orang lain. (WR)