Depok, 18 September 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melalui Unit Riset dan Pengabdian Masyarakat (URPM) menyelenggarakan Workshop Bantuan Pengelolaan Hibah Kelompok Riset/Lab 2025 di Ruang Rapat RIK PA212. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekosistem riset di FKM UI sekaligus mendukung transformasi riset Universitas Indonesia (UI) menuju reputasi akademik yang unggul dan berdampak.
Workshop ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si.; Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc.; Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc.; Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FKM UI, Prof. Doni Hikmat Ramdan, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D.; serta para guru besar, dosen, dan laboran FKM UI.
Dalam sambutannya, Prof. Mondastri menegaskan pentingnya pengembangan cluster riset sebagai wadah peningkatan kompetensi dan ekspertis sivitas akademika. Menurutnya, gagasan ini sangat baik karena mampu memastikan bahwa semua pihak dapat berkembang secara bersama-sama. “No one left behind, semua dibawa untuk berkembang dan berkontribusi. Di FKM UI, sudah ada departemen dan pusat riset yang berjalan, dan hari ini kita mendapatkan arahan untuk menyiapkan proposal pengembangan cluster riset agar dapat mengakses hibah yang disiapkan UI,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Prof. Hamdi Muluk menjelaskan bahwa skema hibah riset yang diluncurkan UI bukan hanya bentuk dukungan, tetapi juga bagian dari transformasi budaya riset. Mengusung tagline no one left behind, UI mendorong setiap departemen dan laboratorium untuk tumbuh, berkembang, serta menunjukkan komitmen dalam penguatan kapasitas riset. Ia juga menegaskan bahwa roadmap UI 2025–2029 menempatkan universitas sebagai agent of economic development dengan strategi peningkatan reputasi riset yang dibangun melalui prinsip struktur – kultur – perilaku. Setiap dosen didorong untuk terlibat dalam kelompok riset sebagai bagian dari culture-based group researcher, dengan definisi laboratorium yang tidak sempit, melainkan dipahami sebagai sebuah academic epistemic yang menumbuhkan kolaborasi lintas bidang.
Menutup rangkaian acara, Prof. Doni Hikmat Ramdan menyampaikan paparan teknis terkait panduan pengelolaan kelompok riset dan laboratorium. Ia menekankan pentingnya kesiapan administrasi, tata kelola, serta penguatan kapasitas kelompok riset agar mampu memanfaatkan peluang hibah dengan optimal.
Workshop ini diharapkan menjadi momentum penting bagi FKM UI untuk memperluas kontribusi penelitian kesehatan masyarakat yang berdampak nyata, sejalan dengan visi UI melahirkan peneliti unggul, berdaya saing global, dan berperan dalam pembangunan bangsa. (wrk)