Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali berbangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh mahasiswanya. Duta Catur Agil Darsono, Syafiq Fawwaz, Axell Raditya, dan Sulthan Aliyafiansyah, mahasiswa Program Studi S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2022, berhasil meraih Juara 1 Essay Competition dan Juara 2 Infographic Competition pada International Occupational Safety and Health (IOSH) Summit 2024. Acara yang diselenggarakan pada 20 Oktober 2024 oleh Himpunan Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta tersebut mengangkat tema “Implementation of Industrial Hygiene to Build Occupational Safety and Health“.
Esai yang dibawakan oleh Duta, Syafiq, dan Sulthan membahas tentang isu biophysics di sektor konstruksi. Inovasi yang dikembangkan berupa aplikasi life monitoring yang dapat dijadikan self-control dan pelaporan kesehatan para pekerja yang terpapar bahaya biophysics. “Biophysics merupakan bahaya yang terjadi secara signifikan di tempat kerja, berupa getaran, bising, dan paparan sinar matahari,” terang Sulthan. “Dengan mengembangkan inovasi K3 ini, para pekerja konstruksi dapat melakukan self-control dan menjadi pelapor dari industrinya. Apalagi, saat ini kejadian penyakit akibat biophysics masih belum terdata secara lengkap di Indonesia,” tambah Duta mengenai latar belakang topik yang dibuat.
Sementara itu, untuk infografis, Axell dan Duta melakukan inovasi terkait material pengganti bernama ecobrick. “Ecobrick yang merupakan hasil pemanfaatan dari limbah plastik kami jadikan sebagai inovasi peredam suara yang disebut ecosilencer,” terang Axell mengenai inovasi yang dibuat. “Nantinya, ecosilencer dipergunakan sebagai peredam sumber bising yang berada di tempat kerja, terutama pada sektor UMKM. Pada akhirnya, ecosilincer ini menjadi salah satu inovasi pula yang kami berikan dalam menanggulangi isu biophysics,” tambahnya.
Melalui berbagai saran dan masukkan yang diberikan oleh Abdul Kadir, S.K.M., M.Sc., Dosen K3 FKM UI, keempatnya memberikan hasil yang terbaik.
“Harapannya dengan inovasi yang kami buat ini dapat menggaet stakeholders agar bisa disebarluaskan dan intervensi dapat dilakukan dalam jangka panjang. Sehingga, inovasi dari kami ini pun bisa digunakan secara langsung dalam mendukung implementasi keselamatan dan kesehatan kerja di suatu proyek,” tutur Syafiq. (ITM)