Pada Jumat, 21 Februari 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menerima kunjungan delegasi dari Fukuoka Society of Friendship with Japan Alumni (FSFJA) di Gedung A Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK). Kunjungan ini menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antara delegasi dengan alumni kampus di Jepang yang kini berkiprah di negara asalnya, yakni tanah air Indonesia. Hadir sejumlah sivitas akademika dari FKM UI, yaitu Prof. Indri Hapsari Susilowati, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D., lulusan Doctor of Human Science Design dari Kyushu University pada 2012; Fitri Kurniasari, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D., yang telah menyelesaikan studi doktoralnya di School of Medicine, Nagoya University, Jepang; serta Dr. Susiana Nugraha, S.K.M., M.N., alumni mahasiswa program Doktor FKM UI, yang sebelumnya telah menamatkan Pendidikan Magisternya di salah satu universitas di Jepang.
Kegiatan kunjungan silaturahmi dipimpin oleh Prof. Indri dan Mr. Yukiharu Inoue (Former Mayor, Miyako Town). “Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh FKM UI. Kunjungan ini menjadi momen berharga untuk mempererat hubungan dengan para alumni yang telah kembali ke Indonesia,” ujar Mr. Yukiharu Inoue, Mantan Wali Kota Miyako Town, Jepang. Prof. Indri Hapsari Susilowati turut menyampaikan apresiasinya atas kunjungan ini. “Pertemuan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga peluang untuk memperkuat kolaborasi ke depan, khususnya dalam bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,” ujar Prof. Indri.
Fukuoka Society of Friendship with Japan Alumni (FSFJA) memiliki tujuan utama mendukung mahasiswa internasional yang menempuh pendidikan di Fukuoka, membangun hubungan bermakna dengan para alumni, serta menjalin koneksi berkelanjutan dengan alumni yang telah kembali ke negara asal mereka. Selama lebih dari 20 tahun, FSFJA telah berhasil menjaga hubungan yang hangat dan erat dengan para alumni tersebut.
Saat ini, berkat kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan Jepang yang mengintegrasikan seluruh mahasiswa internasional di berbagai universitas ke dalam satu jaringan terpadu, akses informasi menjadi jauh lebih mudah. Kebijakan ini memudahkan mahasiswa dalam membangun koneksi, mencari dosen pembimbing, hingga menemukan peluang penelitian yang lebih luas. Setelah menjadi alumni dari universitas di Jepang, FSFJA berharap para mahasiswa dapat terus melanjutkan penelitian yang telah mereka mulai selama masa studi. Harapan ini bertujuan agar pengembangan ilmu pengetahuan tidak terhenti, sehingga kontribusi para alumni dapat terus berkembang dan memberikan manfaat, baik di Jepang maupun di negara asal mereka.
Kiprah para akademisi dan alumni FKM UI yang pernah menempuh pendidikan di Jepang mencerminkan dedikasi yang kuat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, baik di tingkat nasional maupun global. Pengalaman studi di negeri sakura tidak hanya memperkaya wawasan akademis mereka, tetapi juga mendorong kontribusi nyata dalam berbagai bidang penelitian di Indonesia.
Selama menempuh studi di Kyushu University, Prof. Indri Hapsari Susilowati fokus meneliti bidang kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dengan perhatian khusus pada kesehatan pekerja industri, termasuk lansia, pekerja muda, dan perempuan. Penelitian ini terus berlanjut hingga kini di Indonesia, seiring dedikasinya sebagai dosen di FKM UI. Bahkan, Prof. Indri memperluas fokus riset dengan mengeksplorasi keterkaitan antara stunting dan perubahan iklim, serta dampak kondisi ibu yang bekerja terhadap kesehatan anak.
Sementara itu, Fitri Kurniasari, Ph.D., selama menempuh studi doktoral di Nagoya University, berhasil menerbitkan sejumlah jurnal penelitian, salah satunya membahas potensi aplikasi hydrotalcite-like compound (MF-HT) untuk mengurangi toksisitas terhadap organisme akuatik melalui penghilangan cepat dan efisien gas hidrogen sulfida. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa MF-HT memiliki tingkat keamanan yang tinggi bagi organisme air, serta dapat digunakan kembali setelah regenerasi dengan larutan Na₂CO₃. Berkat efisiensi, kecepatan, keamanan, dan biaya yang terjangkau, material ini dinilai memiliki potensi besar untuk mengatasi polusi hidrogen sulfida di perairan. Kini, Dr. Fitri melanjutkan dedikasinya di bidang kesehatan lingkungan seiring dengan pengabdiannya sebagai dosen di FKM UI.
Di sisi lain, Dr. Susiana Nugraha aktif mengembangkan program Indonesia Ramah Lansia (IRL) di Jawa Barat, yang didirikannya sejak September 2019. Lembaga ini berfokus pada menciptakan lingkungan yang ramah bagi lansia melalui program berkelanjutan dan perawatan jangka panjang. Melalui misi APIK (Awareness, Pendampingan, Inovasi, dan Kemitraan), IRL berupaya meningkatkan kesejahteraan lansia di Indonesia. Komitmennya semakin nyata dengan diresmikannya Sekolah Lansia SELARAS di Kota Bandung pada Januari 2025, yang menjadi wadah edukasi dan pemberdayaan bagi para lansia.
Ketiga sosok tersebut membuktikan bahwa pengalaman internasional dapat menjadi landasan kuat untuk berkontribusi secara nyata dalam memajukan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Turut hadir 10 delegasi dari Jepang dalam pertemuan ini, di antaranya Mr. Yukiharu Inoue, Ms. Oe Hiromi (mantan Ketua Fukoka Friendly Club), Mr. Hiroshi Katano (Profesor Emeritus Kyushu University), Ms. Satoko Kawanami, Mr. Tadashi Kawabe (Ketua FSFJA sekaligus Auditor di Kyushu Associate of Interpreters, Translators, and Guide-Interpreters), Mr. Kenji Kuwano (mantan Direktur Kuwano Surgery Clinic), serta beberapa anggota Fukuoka Friendly Club seperti Ms. Yoko Hamasaki, Ms. Minako Hayashi, Ms. Chikako Mie (Direktur Teman Hati Fukuoka-Indonesia), dan Ms. Yae Yamasaki. (DFD)