Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Fairuz Khansa Nabila (Angkatan 2021), Salwa Fadhilah (Angkatan 2022), Jessee Yuliana (Angkatan 2023), dan Salsa Zakia Fakhira (Angkatan 2023), mahasiswa Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FKM UI, berhasil meraih Juara 1 Lomba Debat K3 yang diselenggarakan pada 27 Februari 2025 oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dengan tema “HSSE, I Know Better Than You”. Kompetisi tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional dan dilaksanakan di Ballroom, Graha Pertamina.
Pada babak final, tim K3 FKM UI mendapatkan mosi Standar K3 Nasional dan Internasional yang mengarahkan pada pernyataan standar K3 yang diterapkan di Indonesia sudah cukup baik dibandingkan standar K3 internasional.
“Saat itu, kami memilih tim pro karena norma K3 di Indonesia sebetulnya sudah cukup baik dibandingkan norma di internasional. Hal ini karena Indonesia telah melakukan pendekatan dan menyesuaikan norma yang menjadi standar internasional tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan lebih mudah untuk menerapkannya di lingkungan kerja. Akan tetapi, satu hal yang perlu diperhatikan adalah pengawasan dari para atasan untuk pelaksanaan di tempat kerja yang masih perlu ditingkatkan,” tutur Salwa Fadhilah.
Peraturan K3 berstandar internasional bersifat voluntary dan sangat kompleks, sehingga membutuhkan penyesuain di negara tertentu. Kendati demikian, standar K3 internasional akan tetap menjadi acuan peraturan K3 di dunia dan Indonesia sebagai anggota PBB.
Di Indonesia, peraturan K3 sudah tersedia dan terkoordinasi di setiap bidang. Peraturan K3 di Indonesia bahkan telah diundang-undangkan seperti yang terlihat pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang menjadi dasar hukum utama dalam mengatur prinsip-prinsip dan ketentuan umum pelaksanaan K3 di tempat kerja.
“Hal yang membuat kami yakin pula adalah pada saat sesi latihan, Prof. Dr. Robiana Modjo, S.K.M., M.Kes., menjelaskan hal yang serupa bahwasannya standar K3 nasional sudah cukup baik dibandingkan standar K3 internasional. Jadi, ketika tim kami disanggah oleh tim lawan tentang komprehensivitas standar internasional bukankah lebih baik dibandingkan standar nasional, kami menjawab bahwasannya Indonesia memiliki RPJMN untuk K3 selama 5 tahun. Rancangan tersebut memang dibuat oleh Kemenaker dan ILO serta melibatkan para akademisi FKM UI,” tutur Salwa Fadhilah.
Selain menyabet penghargaan di bidang Debat K3, mahasiswa K3 FKM UI juga meraih Best Supporter dengan kemeriahan yel-yel yang disuarakan dan menggaungkan “Go, FKM!” di dalamnya. Kompetisi ini mengundang lebih dari 10 universitas dan institusi nasional dan terpilih 4 peserta yang berhasil menuju ke babak final, yakni Universitas Indonesia, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Universitas Pertamina, dan Politeknik Ketenagakerjaan.
Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., turut mengapresiasi atas prestasi yang diraih mahasiswa Prodi Sarjana K3 FKM UI. “FKM UI sangat bangga atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh mahasiswa FKM UI dalam Lomba Debat K3 Nasional. Prestasi ini mencerminkan kompetensi akademik yang unggul, kemampuan berpikir kritis, serta dedikasi tinggi dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa FKM UI tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan wawasan mereka dalam konteks nyata dan berkompetisi di tingkat nasional. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa FKM UI untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan praktik K3 di Indonesia. Selamat kepada tim debat dan seluruh pihak yang telah mendukung,” tutur Prof. Mondastri.
(ITM)