Depok, 14 November 2025 — Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) membuka peluang kolaborasi internasional baru melalui pertemuan penjajakan kerja sama dengan Handan University, Tiongkok, yang berlangsung secara hybrid di Ruang Rapat Epidemiologi, Gedung A, FKM UI. Pertemuan ini menandai langkah strategis FKM UI dalam memperluas kemitraan global, khususnya pada inisiatif yang mendukung promosi kesehatan berbasis budaya dan aktivitas fisik.
Pada pertemuan ini, dari Handan University hadir Guo Pengfei, Direktur Pusat Pertukaran Budaya Internasional; Li Lei, Wakil Direktur Pusat Pertukaran Budaya Internasional; Zhang Zhenqiang, Wakil Kepala Departemen Pendidikan Akademik; Lu Jianhui, Sekretaris Komite Fakultas Budaya Tai Chi; Xu Weilong, Dekan Fakultas Budaya Tai Chi; Han Jiajia, Wakil Dekan Fakultas Budaya Tai Chi; serta Wen Shengguo Ketua Departemen Tai Chi Fakultas Budaya Tai Chi. Turut hadir pula lembaga TurunTangan sebagai pihak yang menjembatani proses penjajakan ini, sesuai dengan mandat mereka untuk menghubungkan institusi pendidikan di Indonesia dengan mitra luar negeri, termasuk Universitas Handan. Dari FKM UI, pertemuan diterima oleh Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri K. Sudaryo, M.S., D.Sc.; Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc.; serta Manajer Pendidikan, Dr. Laila Fitria, S.K.M., M.K.M.
Handan University merupakan universitas publik dengan kekuatan utama pada disiplin tradisi dan olahraga, terutama Tai Chi. Dalam pemaparan profilnya, Handan University menegaskan bahwa Tai Chi memiliki nilai penting dalam kesehatan masyarakat, khususnya dalam pencegahan penyakit kronis, kesehatan mental, pencegahan jatuh pada lansia, serta sebagai intervensi kesehatan yang murah dan mudah diterapkan. Pada pertemuan ini, Handan University mengajukan beberapa bentuk kerja sama, termasuk pengiriman dosen sebagai visiting professor, pertukaran dosen dan mahasiswa, penyelenggaraan short course atau summer camp, serta kemungkinan membuka mata kuliah elektif terkait Tai Chi.
Menanggapi hal tersebut, Dekan FKM UI, Prof. Mondastri, menekankan bahwa peluang kolaborasi akan lebih mudah direalisasikan dalam bentuk riset, program non-kurikuler, dan kegiatan pengembangan mahasiswa, mengingat proses integrasi mata kuliah ke dalam kurikulum memiliki mekanisme internal yang ketat. Ia juga menambahkan bahwa FKM UI memiliki pengalaman bekerja sama dengan berbagai mitra internasional dalam program pengembangan mahasiswa, sehingga bentuk kerja sama seperti pelatihan, seminar, atau pertukaran akademik sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Selain itu, Prof. Mondastri juga menyampaikan bahwa sejumlah fakultas di UI telah memiliki wellbeing center untuk kesehatan mahasiswa, yang dapat menjadi titik temu bagi eksplorasi program berbasis aktivitas fisik seperti Tai Chi.
Handan University juga membuka kemungkinan kegiatan bersama lainnya, seperti kompetisi Tai Chi dan studi kolaboratif lintas bidang yang relevan dengan kesehatan masyarakat. Menutup pertemuan, kedua belah pihak sepakat bahwa langkah lanjutan berupa penyusunan MoU dan Agreement of Implementation (AOI) akan dilakukan setelah diskusi teknis lebih mendalam, guna memastikan keselarasan tujuan dan mekanisme kerja sama.
Melalui pertemuan ini, FKM UI kembali menegaskan komitmennya sebagai institusi yang adaptif, kolaboratif, dan terbuka terhadap inovasi global, sekaligus memperkuat posisinya dalam promosi kesehatan berbasis budaya—suatu pendekatan yang sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan kesehatan masyarakat di tingkat nasional maupun internasional. (wrk)

